Lensa Maluku,-Calon Wakil Bupati, Gadis Siti Nadia Umasugi, sampaikan perbedaan model pemimpin laki-laki dan perempuan dalam mengatasi masalah stunting di Kabupaten Buru.
Stunting ini bisa diatasi, bagi pemimpin yang tahu dan memahami cara mengatasi masalah tersebut.
Di sini peran perempuan sangat penting untuk mengatasi masalah-masalag stunting di Kabupaten Buru kedepab nanti.
Gadia S. N. Umasugi selaku Cawabup Buru mengatakan, bahwa ada perbedaan antara calon pemimpin laki-laki dan perempuan dalam mengatasi masalah stunting.
“Parampuan itu katong saling tahu,”ungkapnya.
Gadis bilang, dalam mengatasi stunting harus dimulai dari 1000 hari, caranya kaum perempuan harus memperhatikan kesehatan reproduksi.
“Katong harus berikan obat atau Pil,”jelasnya.
Cawabup katakan, pemberian Pil atau obat ini untuk para remaja dan ibu-ibu hamil, kemudian pemerintah wajib menyediakan imunisasi lengkap kepada bayi agar tidak terkena stunting.
“Katong juga harus memberikan pemahaman-pemahaman kepada generaai muda, khususnya perempuan yang ada di Kabupaten Buru untuk memperhatikan kesehatan reproduksi,”tegasnya.
Terakhir, Cawbup wanita ini sampaikan bahwa jika langkah-langkah yang dirinya sampaikan tersebut dilakukan, maka angka stunting Kabupaten Buru pasti menurun.
“Angka stunting akan turun,”pungkasnya.[*]
Discussion about this post