Lensa Maluku, – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai terus perkuat pembinaan kepribadian melalui kegiatan keagamaan rutin. Pada Kamis (13/11) malam, Lapas Wahai kembali laksanakan Yasinan yang diikuti Warga Binaan dan petugas. Bekerja sama dengan Majelis Taklim Lapas Wahai, kegiatan berlangsung di Masjid At-Taqwa dengan suasana penuh kekhusyukan dan semangat kebersamaan.
Yasinan merupakan salah satu program pembinaan mental dan spiritual yang menjadi fokus Lapas Wahai untuk membentuk pribadi Warga Binaan yang lebih baik. Dalam kegiatan ini, peserta membaca Surah Yasin, melakukan doa bersama, serta mendengarkan tausiah singkat tentang pentingnya memperbaiki diri, memperkuat iman, dan membangun akhlak mulia selama menjalani masa pembinaan.
Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menyampaikan pembinaan spiritual adalah bagian penting dari proses Pemasyarakatan. Ia menegaskan kegiatan keagamaan tidak hanya memberikan ketenangan batin, tetapi juga mendorong perubahan perilaku ke arah yang lebih positif.
“Kami ingin memastikan Warga Binaan tidak hanya dibina dalam hal kedisiplinan dan keterampilan kerja, tetapi juga melalui pembinaan keagamaan yang konsisten. Yasinan ini menjadi ruang bagi kita semua untuk memperkuat iman dan takwa. Harapannya, kebiasaan baik ini terbawa hingga mereka kembali ke masyarakat,” harap Tersih.
Sementara itu, Ketua Majelis Taklim Lapas Wahai, La Joi, mengungkapkan rasa syukur atas antusiasme peserta yang terus bertambah dari waktu ke waktu. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya rutinitas membaca Surah Yasin, tetapi juga wadah untuk mempererat ukhuwah dan saling mendukung dalam perbaikan diri.
“Alhamdulillah, setiap pekan jamaah makin banyak. Semangat mereka luar biasa. Kami berharap kegiatan ini menentramkan hati, memperbaiki akhlak, dan menjadi bekal bagi Warga Binaan ketika kembali ke tengah keluarga dan masyarakat. Inilah bentuk pembinaan yang benar-benar menyentuh sisi kemanusiaan,” jelas La Joi.
Salah satu Warga Binaan inisial I juga menyampaikan kesan positif atas program ini. “Yasinan membantu kami lebih dekat kepada Allah, membuat hati lebih tenang, serta memberi kesempatan untuk merenung dan memperbaiki diri. Kami merasa terbantu karena petugas dan Majelis Taklim terus membimbing kami,” ungkapnya.
Melalui Yasinan Kamis Malam, Lapas Wahai kembali menegaskan komitmennya dalam menghadirkan pembinaan yang humanis, edukatif, dan berorientasi pada pemulihan. Pembinaan mental dan spiritual ini diharapkan membentuk karakter Warga Binaan menjadi lebih matang, religius, dan siap berkontribusi positif saat kembali ke masyarakat.
Dengan inovasi pembinaan yang berkelanjutan, Lapas Wahai terus berupaya mewujudkan lingkungan Pemasyarakatan yang aman, tertib, serta mengedepankan nilai-nilai moral dan spiritual dalam setiap proses pembinaan.(LM-05)











Discussion about this post