Lensa Maluku, -Partai Golkar genap berusia 61 tahun, sebuah usia matang yang menjadi simbol ketangguhan dan konsistensi dalam panggung politik nasional.
Di tengah perjalanan panjang itu, Golkar tidak hanya merefleksikan pencapaian, tetapi juga mulai membuka ruang luas bagi pembaruan dan regenerasi, terutama dari kawasan timur Indonesia.
Provinsi Maluku menjadi sorotan sebagai wilayah strategis yang menyuarakan semangat perubahan dan hadirnya energi baru dalam tubuh partai. Selasa, 07/10/25
Kader Muda Partai Golkar Hamzah Nurlili menyebutkan, Soal Musda telah menjadi konsumsi public, sudah menjadi diskusi internal dan forum publik menjelang Musyawarah Daerah (Musda) DPD Golkar Maluku, muncul aspirasi kuat untuk memberikan ruang bagi pemimpin muda yang mampu membawa semangat baru, menyatukan kekuatan, dan menggerakkan organisasi secara progresif. Ucapnya
Ia menegaskan Usia 61 tahun bukanlah akhir, melainkan awal untuk kembali menyegarkan tubuh partai. Regenerasi adalah keharusan, bukan pilihan. Semangat itulah yang digaungkan oleh kader-kader muda Golkar di Maluku.
“Kami percaya bahwa pemimpin muda tidak hanya menjadi simbol pembaruan, tetapi juga menjadi jembatan antara sejarah dan masa depan partai, Maluku siap menjadi pelopor regenerasi di kawasan timur Indonesia,” ujarnya
Politisi Muda Golkar Maluku ini menjelaskan Kakanda Rohalim “Boy” Sangadji figur potensial dalam bursa kepemimpinan Golkar Maluku. Ia dinilai layak dan memiliki kapasitas manajerial, pengalaman organisasi, serta jejaring luas di tingkat nasional dan lokal, menurutnya tiga aspek penting yang dibutuhkan untuk memimpin partai dalam menghadapi tantangan politik ke depan.
RBS sapaan Bung Boy merupakan Sosok pemimpin yang mampu menyatukan. “Beliau memiliki kemampuan itu, dibawah tangan dingginnya Golkar Maluku bisa menjadi rumah besar yang nyaman bagi semua kader, terutama generasi muda yang mulai menunjukkan kapasitas dan loyalitasnya,” kata Hamdza Nurlili
Ia juga menjelaskan sebagai bagian dari Indonesia Timur, Maluku memiliki potensi besar dalam kancah politik nasional. Golkar memiliki tanggung jawab untuk memperkuat peran strategis daerah ini, tidak hanya sebagai basis dukungan elektoral, tetapi juga sebagai lumbung kader berkualitas dan pemimpin masa depan.
Peringatan HUT ke-61 Golkar di Maluku tahun ini tentunya akan diisi dengan berbagai kegiatan sosial dan dialog terbuka bersama masyarakat, pemuda, dan tokoh lokal. Aktivitas ini menjadi wujud nyata kehadiran partai di tengah rakyat, sebagaimana arahan DPP untuk menjadikan Golkar “partai yang bekerja dan dekat dengan rakyat.”
Lanjutnya, Maluku tidak ingin hanya menjadi penonton dalam sejarah partai. Kami ingin berkontribusi, memimpin, dan membuktikan bahwa dari Timur pun, lahir anak Muda Boy Sangadji pemimpin berkualitas,” tegasnya
Peringatan 61 tahun Partai Golkar bukan sekadar nostalgia masa lalu, tetapi titik tolak menuju masa depan yang lebih kuat, inklusif, dan penuh semangat perubahan. Ucap Mantan Ketua Harian Ormas MKGR Maluku.
Dari Maluku, suara energi baru mulai bergema, suara yang mewakili harapan kader muda, loyalitas daerah, dan keinginan untuk menjadikan Golkar tetap relevan di tengah dinamika politik nasional. Tambah Hamza Nurlili Pernah menjabat Ketua AMPG Maluku. (LM-05)











Discussion about this post