Lensa Maluku,- Gadis Siti Nadia Umasugi (GSNU) menggugat cerai suaminya, Muh Iqbal Payapo, karena banyak berhutang, dan kelainan perilaku, sehingga tidak ada lagi keharmonisan dalam berumahtangga.
Kuasa hukum Gadis Siti Nadia Umasugi, dari kantor Advokat Kamil Banapon dan Partners, meminta publik tidak sampai mendholimi kliennya karena menggugat cerai suaminya, Muhammad Iqbal Payapo.
“Kami minta publik yang tidak terkait dan tidak faham masalah, agar jangan berspekulasi untuk mendzoliminya sebagai perempuan atau istri,” ingatkan Kamil Banapon, yang berhasil dihubungi awak media Jumat malam (18/10/2024).
Kamil Banapon merasa perlu menyampaikan permintaan ini, karena beberapa hari ini sudah ada pihak yang menggiring masalah perceraian dalam konotasi negatif sebab bersamaan dengan kliennya maju sebagai Cawabup Buru mendampingi Cabup, Abdul Aziz Hentihu.
Ia kembali meminta agar masalah perceraian itu jangan dikaitkan dengan politik pilkada Buru, dengan menggiring info keliru yang bertujuan menyebarkan kebencian agar kliennya dimusuhi.
Tiga tahun hidup dalam biduk rumah tangga, hanya di tahun pertama saja Gadis rasakan manisnya keharmonisan berumahtangga.
Setelah keduanya dikaruniai momongan putri cantik, di saat itu sifat dan tabiat Iqbal mulai berubah.
Iqbal mulai diketahui belangnya, sehingga mulai timbul cek-cok dalam rumah.
Suaminya sangat temperamental, menyebabkan Gadis sering dikasari dengan kata-kata kotor.
Kamil Banapon membenarkan, kalau Gugatan telah didaftarkan di PA Sarpars Jakarta Timur, sejak tanggal 30 September 2024.
Pada awal masa perkawinan antara Gadis dengan Iqbal berjalan baik, rukun dan harmonis. Namun hanya bertahan selama setahun.
“Pernikahan keduanya mulai goyah dan tidak harmonis lagi sejak tahun 2022,”jelas Kamil Banapon.
Pertengkaran dan perselisihan antara keduanya kerap terjadi dan sulit untuk didamaikan.
Gadis mengetahui suaminya sering memiliki hutang tanpa sepengetahuannya dan tidak mengetahui uang dari hasil berhutang itu digunakan untuk apa.
Padahal.penghasilan sebagai anggota DPRD Maluku sangat cukup.
Iqbal masih terus terlilit hutang dan dibebankan agar istrinya yang harus membayarnya.
Iqbal juga menunjukan perilaku aneh yang membuat istrinya merasa jijik.
Iqbal juga ketahuan sering berbohong , sehingga mengakibatkan percecokan yang tidak kunjung selesai.
Keduanya sering berselisih paham dan hal-hal kecil, yang seringkali jadi pemicu pertengkaran besar.
Iqbal dengan sifat tempramentalnya yang tinggi dan susah dikontrol, seringkali
memaki-maki istrinya dengan kata-kata kasar, berkata-kata yang tidak pantas, sehingga sangat melukai perasaan istrinya dan
merendahkan martabatnya sebagai seorang wanita.(LM-04)
Discussion about this post