Lensa Maluku, – Forum Aliansi Pemuda Mahasiswa (APMB) Buru Selatan (Bursel) meminta pihak kepolisian Polres Pulau Buru dan Polsek Namrole agar melakukan langkah hukum untuk melakukan menyelidikin terkait sejumlah akun palsu dan berita hoax di facebook yang menyerang pemerintahan Daerah Bursel, Yang notabenenya ditujukan kepada Bupati Bursel, Tagop S Soulisa.
Hal tersebut disampaikan kordinator aksi Ambogi loilatu dan Ato soulisa, Husen Souwakil, saat melakukan orasi di depan kantor bupati bursel, Kamis 9/7/.
Dalam orasi itu sebagaimana pernyataan sikap para kelompok orasi di antaranya.
Pertama, meminta kepada pihak penegak hukum dalam hal kepolisian Polres Pulau Buru/ Polsek Namrole agar segera mengindentifikasi sejumlah oknum yang sengaja menyebarkan berita Hoax di media sosial FB yg cenderung mencederai nama baik Bupati Bursel, Tagop S Soulisa.
Kedua, mendukung seluruh tahapan Pilkada di Bursel yg berintegritas, jujur dan bermartabat.
Ketiga, mengajak Masyarakat Bursel agar tidak terprovokasi dengan isu – isu murahan/ hoax yang tidak berkompeten.
Keempat, mendukung program kerja pemerintah daerah Bursel pro rakyat.
Usai melajukan orasi di depan kantor bupati, para pendemo diarahkan bertemu Bupati di ruang kerjanya, dan menyerahkan pernyataan sikap mereka untuk ditindaklanjuti.
Pada kesempatan itu dihadapan para kelompok orasi, Bupati Bursel menceritakan sejarah pemekaran daerah Bursel dan posisi APBD pada awal Tagop menjadi Bupati Bursel di periode pertama.
Tagop mengatakan, membangun Kabupaten Bursel tidak segampang membalik telapak tangan butuh proses yang luar biasa.
Dia mengaku Iya bersama almarhum Wakil Bupati, Ayub Seleky bersama-sama dengan tokoh pemekaran lainnya berjuang membangun Daerah Bursel.
Sejak saya menjadi Bupati di periode pertama posisi APBD Bursel hanya Tujuh Puluh Enam Milyar, mau bikin apa. Namun lewat kerja keras Saya dan Wakil Bupati perlahan – lahan APBD kita naik, hingga saat ini mencapai 700 Milayar lebih.
Tagop menuturkan, kabupaten Bursel dulunya merupakan sebuah dusun/ Desa yang dibedah menjadi sebuah Kabupaten, jadi butuh pengorbanan yang luar biasa untuk membangunnya.
Ibarat manusia masih dalam status anak/remaja olehnya itu butuh pembinaan butuh kasih sayang untuk merawatnya sehingga menjadi kuat, maju dan berkembang.
Selain itu Tagop menyebut potensi Sumber Daya Alam (SDA) kita di Bursel banyak namun tidak didukung dengan Sumber Daya Manusia yang mumpuni untuk mengelolahnya, ini kelemahan yang harus kita benahi.
Demikian, usai mendapat arahan dari Bupati, para pedemo keluar dan membubarkan diri. (LM-02)
Discussion about this post