Lensa Maluku, – Sejak beroprasi secara ilegal 2011 sampai sekarang, banyak persoalan yang ditemukan di tambang Emas Gunung Botak, kabupaten buru, selain menimbulkan korban akibat linsoran dan konflik antara penambang, juga menimbulkan kerusakan lingkungan.
Upaya yang dilakukan pemerintah provinsi maluku melalui, direktoral krimsua polda maluku dan bekerja sama dengan polres Buru, melakukan penyelediakan dalam mengamankan kejadian yang tidak diinginkan di wilayah tambang gunung botak, baik dari penyebaran B3 bahkan sampai pemain paea cukong-cukong yang dengan sengaja mencoba untuk terlibat ditambang ilegal gunung botak,
Menyikapi hal tersebut yang dilakukan oleh dirkrimsus Diduga ada keterlibatan sejumlah Anggota DPRD kabupaten Buru dalam pengelolaan Emas dan obat kimia berbahaya di area gunung botak,
Untuk itu masyarakat kabupaten Buru kususnya masyarakat adat berharap kepasa kapolda dan polres Buru untuk segerah mengusut tuntas keterlibatan anggota DPRD yang terlibat dalam penyebaran dan pengelolaan limba Bahan Berbahaya (B3),
Dalam unjuk rasa atau aksi demo penolakan penyisiran dan penertiban di wilayah gunung botak yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa dan mengatasnamakan organisasi, ini juga diduga dalam dibalik demo itu salah satu Anggota DPRD yang memeng punya kepentingan di atas,
Kasus ini menambah daftar tantangan bagi aparat penegak hukum dalam menertibkan Aktifitas ilegal di Gunung Botak, masyarakat berhatap tindak teras dapat dilakukan demi menciptakan keadilan dalam menegakkan aturan yang berlaku,(LM-04)
Discussion about this post