Lensa Maluku, – Di tengah dinamika politik lokal yang kian kompleks, harapan publik terhadap partai politik tak pernah benar-benar redup. Apalagi jika partai itu masih dipercaya menjadi rumah aspirasi rakyat kecil, petani, nelayan, buruh, dan mereka yang selama ini berada di pinggiran. Harapan semacam itulah yang kini bertumpu di pundak Arif Ruslan Soamole, Ketua DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Kabupaten Buru yang baru saja terpilih kembali secara aklamasi dalam Musyawarah Cabang ke-VI.
Pemilihan aklamasi bukan hanya cermin dari soliditas kader, tetapi juga bentuk pengakuan atas kinerja dan dedikasi Arif Ruslan selama memimpin partai pada periode sebelumnya. Ia bukan hanya politisi, tetapi juga figur yang mampu merangkul dan menyatukan kekuatan-kekuatan yang tersebar di akar rumput. Dalam dunia politik lokal yang penuh intrik dan friksi, kemampuan untuk menjaga harmoni adalah anugerah yang langka.
Kini, di periode keduanya, ekspektasi publik semakin tinggi. Masyarakat menanti kehadiran PBB tidak sekadar sebagai partai yang ikut meramaikan kontestasi lima tahunan, tetapi sebagai kekuatan politik yang mampu menyuarakan kepentingan rakyat secara konsisten dan berani. Arif Ruslan Soamole harus menjawab harapan itu dengan kerja nyata: memperkuat struktur partai hingga ke desa-desa, memberi ruang kepada kader muda, dan tetap berpihak pada aspirasi masyarakat yang kerap terpinggirkan.
Dalam konteks Kabupaten Buru, tantangan yang dihadapi partai politik bukan hanya soal elektabilitas. Lebih dari itu, PBB dituntut untuk hadir di tengah masyarakat yang menghadapi problem ketimpangan pembangunan, akses pendidikan dan kesehatan, hingga persoalan lingkungan dan tambang rakyat yang terus mengemuka. Di sinilah letak pentingnya kepemimpinan yang punya empati dan visi jangka panjang.
Arif Ruslan Soamole bukan sekadar ketua, ia kini simbol harapan. Harapan bahwa PBB Buru akan tetap menjadi partai yang teguh menjaga ideologi, namun lentur dalam pendekatan sosial. Harapan bahwa suara rakyat tidak akan berhenti di bilik suara, melainkan terus diperjuangkan dalam forum-forum pengambilan kebijakan. Harapan bahwa politik bisa lebih manusiawi.
Karena itu, ketika rakyat menaruh harapan di pundaknya, Arif Ruslan Soamole harus menjawabnya dengan kesungguhan. Jalan ke depan tak selalu mulus, tetapi dengan hati yang berpihak pada rakyat, dan tekad yang tak gentar oleh tantangan, maka harapan itu akan tetap menyala—tak pernah padam. (LM 04)
Discussion about this post