Lensa Maluku, – Semangat produktif di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai dapat apresiasi nyata di penghujung tahun. Sejumlah Warga Binaan menerima premi atau upah atas partisipasi aktif dan konsistensi mereka dalam mengikuti program pembinaan kemandirian sepanjang tahun 2025, Rabu (31/12).
Pemberian premi ini merupakan implementasi pemenuhan hak Warga Binaan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, sekaligus bentuk penguatan motivasi agar Warga Binaan terus mengembangkan potensi diri secara positif.
Sebanyak lima orang Warga Binaan menerima premi sebagai hasil dari keterlibatan mereka dalam berbagai kegiatan kerja di lingkungan Lapas Wahai. Sebelum penyerahan, Kepala Subseksi Pembinaan, Merpaty S. Mouw, memberikan arahan kepada para penerima.
“Budaya kerja yang disiplin dan bertanggung jawab akan membentuk kebiasaan positif yang sangat berguna ketika Warga Binaan kembali ke masyarakat. Nilai inilah yang ingin kami tanamkan melalui pembinaan kemandirian,” ujar Merpaty.
Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menegaskan bahwa pemberian premi memiliki makna strategis dalam proses pembinaan. “Penghasilan yang diperoleh dari hasil kerja sendiri menumbuhkan rasa percaya diri dan harga diri. Ini adalah bagian dari proses membangun kemandirian dan kesiapan sosial Warga Binaan,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa program pembinaan kemandirian di Lapas Wahai mencakup berbagai sektor, mulai dari pertanian melalui panen sayuran, perkebunan jagung, hingga keterampilan kreatif seperti pembuatan miniatur kapal pinisi dan pengolahan bebatuan pantai bernilai ekonomi. Produk hasil karya Warga Binaan tersebut bahkan telah dipasarkan dan menunjukkan daya saing yang baik.
Salah satu Warga Binaan penerima premi, DS, mengungkapkan bahwa kegiatan kerja memberinya harapan baru. “Bekerja di sini membuat saya merasa berguna dan bertanggung jawab atas diri sendiri,” tuturnya singkat.
Hal senada disampaikan Warga Binaan, MI, yang merasa bangga dapat mengelola hasil kerjanya secara mandiri. “Saya belajar mengatur keuangan dan memikirkan masa depan, sesuatu yang dulu tidak pernah saya bayangkan,” ujarnya.
Melalui pemberian premi akhir tahun ini, Lapas Wahai konsisten menghadirkan pembinaan yang berorientasi pada produktivitas, kemandirian, dan perubahan perilaku, sebagai bekal nyata bagi Warga Binaan dalam menjalani proses reintegrasi sosial.(LM-05)













Discussion about this post