Lensa Maluku, – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai terus optimalkan pembinaan kerohanian bagi Warga Binaan dengan menyelenggarakan Ibadah Konseling, Kamis (23/10), di Gereja Ebenhaizer Lapas. Kegiatan ini bertujuan membantu Warga Binaan menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan membangun kembali hubungan dengan Tuhan serta masyarakat.
Kegiatan dipimpin oleh petugas Lapas, Agus Wewra, dengan pembacaan Alkitab dari 1 Tesalonika 5:17 dan renungan bertema “Tetaplah Berdoa”. Dalam khotbahnya, Agus menekankan makna ketekunan dalam berdoa dan pengharapan kepada Tuhan di setiap situasi kehidupan.
“Dalam doa, kita diajar untuk bersabar dan percaya bahwa Tuhan sedang bekerja di balik setiap proses kehidupan. Meskipun berada di tempat pembinaan, jangan pernah berhenti berdoa, sebab Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya,” ungkap Agus.
Warga Binaan terlihat antusias mengikuti ibadah, berpartisipasi dalam pujian dan mendengarkan firman Tuhan.
Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menegaskan bahwa pembinaan keagamaan menjadi bagian penting dari sistem Pemasyarakatan. “Kami sangat mendukung kegiatan pembinaan keagamaan seperti ini, karena bukan hanya membentuk karakter Warga Binaan, tetapi juga memberikan ketenangan batin selama menjalani masa pidana. Melalui kegiatan rohani, mereka diharapkan memiliki semangat baru untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik,” ujar Tersih.
Kepala Subseksi Pembinaan, Merpaty Suzana Mouw, menambahkan bahwa ibadah konseling menjadi sarana efektif dalam membangun mental Warga Binaan.
“Ibadah konseling membantu Warga Binaan memahami nilai-nilai kehidupan yang sejati. Mereka belajar mengampuni, bersyukur, dan memperbaiki diri. Kami akan terus mendukung dan memastikan kegiatan ini berjalan secara berkelanjutan,” jelasnya.
Salah satu Warga Binaan, AM, menyampaikan bahwa ibadah konseling memberinya ketenangan dan kekuatan baru.
“Saya merasa lebih tenang dan lebih kuat lagi berpengharapan dalam Tuhan setelah ikut ibadah. Firman yang disampaikan mengingatkan saya untuk tetap berdoa dan percaya bahwa Tuhan masih memberikan kesempatan untuk berubah,” ungkap AM.
Lapas Wahai terus membina Warga Binaan tidak hanya dari sisi disiplin dan keterampilan, tetapi juga membentuk mereka menjadi pribadi beriman, bermoral, dan siap kembali ke masyarakat dengan semangat hidup baru.(LM-05)
Discussion about this post