Lensa Maluku,- Kapolres Pulau Buru, AKBP Nur Rahman blusukan ke Pasar Inpres Namlea guna memantau harga pasar usai lebaran.
Kapolres Pulau Buru AKBP Nur Rahman blusukan didampingi Kasat Reskrim, Kasat Tahti, Kasi Humas, dan Kanit II Sat Intelkam, pada Rabu pagi (26/4/2023).
Selama blusukan, Nur Rahman meninjau dan menyaksikan langsung aktifitas para pedagang penjual ikan, pedagang sayur-mayur, dan pedagang sembako serta mengechek harga jual di Pasar Inpres Namlea.
Kapolres juga mengecek ketersediaan stok sembako di Pasar Inpres Namlea dan Nur Rahman cukup legah karena ketersediaan sembako memadai, sehingga harga jual juga cenderung stabil.
Gula pasir di eceran dijual dengan harga Rp. 15.000 per kg. Sedangkan per karung 50 kg dijual dengan harga Rp. 670.000 atau mengalami sedikit kenaikan dari harga minggu lalu sebesar Rp. 630.000.
Sementara minyak goreng bimoli kemasan 2 liter dijual dengan harga Rp. 50.000 dan ukuran 5 liter dijual dengan harga Rp. 110.000 per jerigen.
Sedangkan satu karton minyak goreng 5 liter dilepas dengan harga Rp. 420.000.
Harga tepung terigu sebelum. Puasa hingga usai lebaran juga tidak mengalami kenaikan.
Untuk tepung terigu merk mila dijual Rp. 120.000 per karton, tepung terigu gatot kaca juga Rp. 120.000 per karton.
Harga telur ayam ras juga cenderung stabil, dijual dengan harga Rp. 2500 per butir, Rp. 65.000 per rak dan Rp. 390.000 per ikat.
Dari hasil pantauan, harga Kacang Tanah/Kg, bahkan turun harga dari Rp. 40.000 per kg di bulan puasa, kini hanya Rp. 33.000 per kg.
Demikian juga dengan harga kacang hijau turun seribu rupiah dari Rp. 28.000 per kg, kini menjadi Rp. 27.000 per kg.
Kecuali harga kacang merah yang sedikit alami kenaikan dari Rp. 35.000 per kg, menjadi Rp. 40.000 per kg.
Harga ikan kering teri/puri juga stabil Rp. 70.000 per kg. Hal yang sama juga dengan harga ikan asin lainnya.
Beras lokal hasil produksi petani di lembah Waeapo yang semula dijual para pedagang Rp. 10.000 per kg juga alami kenaikan menjadi Rp. 13.000 per kg. Alasan pedagang musim panen telah lama lewat sehingga stok tidak lagi melimpah di pasaran.
Beras lokal ukuran 25 kg dari Rp. 250.000 per karung naik menjadi Rp. 300.000 per karung. Ukuran 50 kg dari harga lama Rp 450.000, kini harga baru menjadi Rp. 580.000 per karung.
Beras pasokan dari luar daerah ukuran 24 kg dijual dengan dengan harga bervariasi mulai dari Rp. 300.000 per karung sampai Rp. 350.000 per karung, disesuaikan dengan kualitasnya.
Di pedagang sayur-mayur, kentang dijual Rp. 25.000 per kg, kol Rp. 20.000 per kg, wortel Rp. 45.000 per kg.
Kemudian kelapa parut Rp. 5000 per buah, tomat Rp. 8000 per kg, cabai rawit turun harga cukup jauh akibat stok melimpah di pasar dari semula Rp. 80.000 per kg hanya tinggal Rp. 20.000 per kg.
Demikian pula dengan cabe besar/keriting yang tadinya Rp. 50.000 per kg, turun menjadi Rp. 30.000 per kg. Buncis Rp. 20.000 per kg, bawang merah Rp. 35.000 per kg dan bawang putih Rp. 35.000 per kg.
Usai blusukan di pasar, Nur Rahman melalui Paur Humas, Aipda MYS Jamaludin menjelaskan, kalau harga jual pasca lebaran Idul Fitri, ada yang mengalami penurunan, seperti Cabe merah besar dan cabe kecil.
Harga- harga ini turun karena pedagang membeli juga dengan harga murah akibat stok melimpah karena lagi musim panen cabe di tingkat petani. Sedangkan harga barang lainnya juga cenderung stabil.
Harga sembako dalam grafik juga terpantau stabil dan masih dalam taraf normal. Namun diakuinya, ada beberapa sembako yang mengalami kenaikan.
“Untuk stok kebutuhan bahan pokok di Wilayah Kabupaten Buru masih terpenuhi pasca lebaran Idul Fitri 2023 karena dilihat akses transportasi laut berjalan sangat lancar, ” ucap Nur Rahman. (LM-03)
Discussion about this post