Lensa Maluku, – Bupati Buru, Ikram Umasugi melangkah menyapa langsung kehidupan masyarakat di wilayah-wilayah terpencil, seperti yang baru saja dilakukan di Kecamatan Fena Leisela, tepatnya di dusun-dusun Desa Wasi.
Dengan hati yang tulus dan komitmen yang kuat, Bupati Ikram Umasug menyerahkan langsung bantuan kemanusiaan dari Kementerian Sosial Republik Indonesia melalui Direktorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil dan Kewirausahaan Sosial.
Bantuan tersebut diterima oleh 117 Kepala Keluarga, bukan hanya sebagai bentuk bantuan materiil, tetapi sebagai simbol kehadiran negara di tengah mereka yang selama ini berada jauh dari perhatian.
Bagi Bupati, pembangunan bukanlah hak istimewa kaum kota, pembangunan adalah hak semua warga, hingga ke pelosok dusun yang nyaris terlupakan.
Ia hadir bukan sekadar menyampaikan bantuan, melainkan juga mendengar dengan sepenuh hati, memeluk harapan-harapan yang terpendam, dan menguatkan tekad masyarakat adat untuk bangkit bersama. Dalam wajah-wajah lelah penuh harap, beliau melihat masa depan Buru yang bersinar.
Dari dataran tinggi Rana yang tenang, hingga pesisir yang berangin dan keras, Bupati Ikram menanamkan semangat bahwa membangun negeri bukan semata soal infrastruktur, melainkan juga membangun martabat, harapan, dan jati diri manusia.
Dengan menjadikan budaya lokal sebagai kekuatan identitas, Bupati mendorong kesejahteraan melalui pemberdayaan, dan menanamkan nilai-nilai religius dalam setiap aspek kehidupan masyarakat, Bupati Buru menunjukkan bahwa ketulusan seorang pemimpin adalah cahaya yang menerangi jalan perubahan.
Negeri Bupolo telah memiliki lebih dari seorang pemimpin, ia memiliki seorang pengabdi, seorang pendengar, dan seorang pemimpi besar yang tak lelah melangkah bersama rakyatnya.(LM-04)
Discussion about this post