Lensa Maluku, – Pemberdayaan warga binaan untuk mendukung program ketahanan pangan nasional kembali terwujud setelah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea melakukan panen 50 ikat sawi di lahan dalam tembok Lapas, Rabu (26/11). Panen ini merupakan lanjutan dari budidaya yang dilakukan secara berlanjutan oleh 8 orang kelompok tani dari warga binaan.
Kepala Subseksi Pembinaan, Mustafa La Abidin mengatakan sawi yang dipanen ini merupakan jenis sawi hibrida yang pertumbuhannya memakan waktu satu bulan dan ditanam didalam tembok memanfaatkan lahan kosong yang tersedia. “Sawi ini dibudidayakan oleh warga binaan sendiri dan dirawat secara rutin setiap harinya dari pagi hingga sore hari. Yang kami panen hari ini di lahan sebelah ruang aula Lapas yang ukurannya cukup besar,” kata Mustafa.
Ia menambahkan masih terdapat 30 bedengan yang masih dalam tahap budidaya dalam belum memasuki periode panen. “ Kita tanam tidak sekaligus, melainkan secara berkelanjutan. Oleh karena itu panen tidak kami laksanakan sekaligus, melainkan bertahap, oleh karena itu, panen ini akan terus dilaksanakan setiap bulannya,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu warga binaan, RM, mengungkapkan rasa syukurnya dikarenakan hasil dari jerih payahnya membuahkan hasil yang memuaskan. “Ini hasil yang membanggakan bagi kami selama sebulan penuh membudidayakannya dan hari ini berhasil kami panen,” ucap RM.
Selanjutnya, sawi yang telah dipanen tersebut akan dipasarkan ke pengepul sayuran dan dijual sesuai dengan harga pasaran. Sebagian hasilnya akan dijadikan premi sebagai bentuk pemenuhan hak dan apresiasi hasil kerja warga binaan.
Kepala Lapas Namlea, Muhammad M. Marasabessy menyampaikan panen ini tidak hanya berdampak positif bagi warga binaan tetapi juga dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat. “Sayuran dari Lapas ini nanti akan membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Kami menginginkan hasil dari program pembinaan ini bermanfaat bagi semuanya,” harap Marasabessy.(LM-05)









Discussion about this post