Lensa Maluku, – Ribuan benih Sawi Hibrida Caism yang semula ditanam Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea kembali menghasilkan hasil yang manis. Untuk kedua kalinya dalam rentang waktu yang singkat, Ratusan ikat sawi kembali dihasilkan dan dipetik warga binaan bersama petugas di lahan yang telah disulap sebelumnya dari laha tidur, Senin (8/12).
“Kita panen terakhir tanggal 26 November kemarin dan sudah dilaksanakan lagi hari ini di bedengan yang lain tepatnya di belakang gereja Lapas,” ujar Mustafa La Abidin selaku Kepala Subseksi Pembinaan.
Ia menambahkan panen ini menghasilkan 100 ikat sawi yang akan langsung didistribusikan ke penjual sayuran di pasar kota setempat yang sebelumnya telah dipesan. “Sebelum panen, kita hubungi dulu apakah ada penjual atau pengepul yang bersedia mengambilnya. Apabila ada, kami akan menyiapkannya sesuai dengan harga yang berlaku dipasaran,” tambah Mustafa.
Sementara itu, Kepala Lapas Namlea, Muhammad M. Marasabessy menyampaikan panen ini merupakan hasil dari penghijauan lahan didalam tembok Lapas yang hampir seluruhnya dijadikan lahan pertanian sayuran sawi. “Hampir 90% lahan yang tersisa didalam tembok Lapas ini kita fungsikan seluruhnya menjadi lahan aktif. Dengan begitu lingkungan didalam Lapas menjadi terlihat asri dan indah serta hijau dikarenakan sayuran-sayuran sawi ini,” kata Marasabessy.
Ditambahkannya, kegiatan pertanian ini memberikan manfaat besar dalam program pembinaan kemandirian warga binaan. Tidak hanya itu, kegiatan berkelanjutan ini sebagai dukungan nyata Lapas Namlea terhadap program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Agus Andrianto, dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional selaras dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
“Ini adalah kegiatan yang memiliki segudang manfaat yang sangat berguna untuk warga binaan ketika sudah berintegrasi dengan masyarakat. Sebelum itu, mereka juga dibekali dengan ilmu dan skil yang mumpuni dan premi yang dapat mensejahterakan mereka selama menjalani hukuman,” pungkasnya.(LM-05)









Discussion about this post