Lensa Maluku, — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai terus tunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pelayanan dengan kembali menggencarkan program Perawatan Keliling (Perling) yang rutin digelar dengan menyasar blok-blok dan kamar-kamar hunian Rabu, (26/11).
Hal ini dilakukan untuk mempermudah akses kesehatan dan deteksi dini potensi penyakit di lingkungan Lapas serta memastikan kesehatan Warga Binaan terjamin dan mendapatkan hak layanan secara merata.
Program Perling melibatkan petugas kesehatan Lapas beserta jajaran pengamanan dan pembinaan. Ini merupakan bentuk pelayanan jemput bola sehingga Warga Binaan tidak perlu selalu datang ke klinik untuk memperoleh pemeriksaan kesehatan.
Dari hasil Perling melalui pengecekan tekanan darah, kebersihan diri, hingga deteksi dini potensi penyakit, ditemukan beberapa Warga Binaan mengalami sakit flu dan sembelit yang langsung tertangani melalui pengobatan dan edukasi. “Untuk Warga Binaan yang mengalami flu agar sering mengonsumsi air hangat, sedangkan bagi yang sembelit dianjurkan memperbanyak makanan berserat agar proses pencernaan kembali lancar. Ini harus cepat dilakukan untuk mencegah kondisi bertambah buruk dan meminimalkan risiko penularan penyakit di lingkungan hunian yang padat,” tegas Petugas Medis Lapas, Fitri Rianti.
Selain pemeriksaan fisik, kegiatan Perling juga memberikan dampak positif terhadap kondisi mental Warga Binaan. Pendekatan langsung ke kamar hunian membuat mereka merasa diperhatikan dan mendapatkan pelayanan yang manusiawi.
Salah satu Warga Binaan, AG, mengungkapkan rasa terima kasihnya dengan program tersebut. “Saya sangat bersyukur karena petugas datang langsung memeriksa kami. Tidak semua bisa sering ke klinik. Jadi, program ini sangat membantu. Kami merasa diperhatikan dan itu membuat kami lebih semangat menjalani hari-hari pembinaan,” ungkapnya.
Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, mengatakan kegiatan Perling merupakan komitmen Lapas dalam memberikan pelayanan prima di bidang kesehatan. “Kesehatan adalah hak dasar setiap Warga Binaan. Melalui Perling, kami memastikan layanan kesehatan sesuai Undang-Undang Pemasyarakatan menjangkau seluruh penghuni. Ini sebagai langkah konkret dalam menjaga kesehatan Warga Binaan secara preventif dan promotif yang menjadi komitmen kami untuk menciptakan lingkungan Pemasyarakatan yang sehat, aman, dan kondusif,” ungkapnya.
Program Perling sangat mendukung optimalisasi program pembinaan lainnya. Dengan kondisi tubuh yang sehat, Warga Binaan dapat mengikuti berbagai kegiatan pembinaan dengan lebih baik dan produktif.
Diharapkan melalui Perling, Lapas Wahai konsisten dan menjaga komitmennya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang layak dan menyeluruh, serta memastikan setiap Warga Binaan mendapatkan perhatian yang sama tanpa terkecuali. Kegiatan ini juga diharapkan terus berlanjut dan memberikan dampak berkelanjutan dalam upaya mewujudkan Pemasyarakatan yang lebih humanis dan berkualitas.(LM-05)











Discussion about this post