Lensa Maluku,-Calon Bupati (Cabup) Kabupaten Buru, Aziz Hentihu Gelar silaturahmi dengan masyarakat Kota Namlea dan para simpatisan BASIS, yang berlokasi di Neo Kafe Jalan Tugu Tani, pada Kamis (3/20/2024).
Acara silaturahmi dan tukar gagasan Pasangan nomor urut 3 tersebut dihadiri ratusan masyarakat. Di sini, Cabup Aziz Hentihu menyampaikan visi dan program-progam unggulan untuk warga Kabupaten Buru.
Paslon Aziz Hentihu dan Gadis S. N. Umasugi memiliki visi Memajukan Bupolo, Menata Kota dan Membangun Desa. Sementara 10 program unggulan mereka adalah; Satu, Program Samudra atau Semua Muda Dapat Kerja. Kedua, Program Mantu atau Modal Usaha Untuk Ibu-Ibu. Ketiga, Program Muda Berdaya atau Modal Usaha Untuk Milenial. Keempat, Program Satria Desa atau Rp.120 jutu per-Desa.
Kelima, Program Aspirasi Tani atau Asuransi Untuk Petani. Keenam, Program Tuna atau Bantuan Untuk Nelayan. Ketujuh, Program Laris atau Layanan Puskesmas Keliling Gratis. Kedelapan, Program BASIS Ampu atau Biaya Sekolah Gratis SD, SMP untuk Siswa Kurang Mampu. Kesembilan, Program Setara atau Insentif Untuk Pemangku Adat dan Tokoh Agama dan Sepuluh, Program Manis atau Menaikan dan Menyelesaikan TPP ASN.
Aziz Hentihu selaku Cabup Buru 2024, menyampaikan bahwa fasilitas-fasilitas yang ada di pusat Kota Namlea.
“Seperti jalan Tugu Tani dan lampu harus diperbaiki,”katanya
Cabup Buru ini juga mengungkapkan, bahwa aktivitas-aktivitas UMKM masyarakat saat ini belum mendapat perhatian serius oleh pemerintah, padahal harus ada bantuan untuk pengembangan usaha.
“Pemerintah harus ada UMKM kecil yang tumbuh saat ini, maka kami menyediakan program Mantu atau Modal Usaha Untuk UMKM,”tegasnya.
Paslon nomor urut 3 ini juga menyampaikan bahwa generasi muda Kabupaten Buru ini banyak yang memiliki potensi, namun terkendala biaya. Karena tidak ditopang oleh Pemerintah Daerah melalui beasiswa, maka penting untuk program BASIS Ampu atau Biaya Sekolah Gratis SD, SMP untuk Siswa Kurang Mampu.
Sambungnya, Paslon Aziz Hentihu dan Gadis S. N. Umasugi juga memiliki program Satria atau penambahan anggaran Rp.120 jutu per-Desa dari Alokasi Dana Desa (ADD).
“Dana Desa (DD) itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Sementara Alokasi Dana Desa (ADD) bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ini yang harus ditambah, karena banyak sekali kebutuhan yang ada di setiap desa,”jelasnya.
Terakhir, Aziz sampaikan bahwa masyarakat semua yang bergabung dengan Paslon Aziz Hentihu dan Gadis S. N. Umasugi harus sama-sama menyatukan mimpi untuk memajukan Bupolo.
“Bapak-ibu semua pendukung BASIS, beta ingin katong satukan mimpi untuk masa depan Kabupaten Buru, yang kita cintai bersama ini,”pungkasnya.(TIM)
Discussion about this post