Lensa Maluku,- Era Muhammad Said IPA, Abdul Haris Thalib dan AR Tukuboya yang pernah menjadi tokoh sentral di DPRD Buru, berikutnya lembaga wakil rakyat itu selalu dipimpin kaum milenial (generasi muda).
Mulai dari Ramly Umasugi, Zainudin Booy, Maksim Bugis, Iksan Tinggapy dan kini dipimpin M Rum Soplestuny.
Bukan Ketua Dewan nya saja dari kaum milenial, tapi dalam beberapa petiode ini, dua wakil ketua nya juga dari kalangan anak muda, mulai dari Aziz Hentihu, Djalil Mukadar dan Dali Fahrul Syarifudin.
Bahkan dari produk dewan itu pertama kali mampu mengorbitkan anak muda, Ramly Umasugi menjadi Wakil Bupati Buru satu periode dan Bupati Buru selama dua periode.
Bercermin dari sejarah ini, banyak yang meyakini, hasil produk dari DPRD Buru yang kelak akan kembali memimpin Negeri Bupolo ini di tahun 2024 nanti.
Apalagi di masyarakat sudah beredar nama Aziz Hentihu dan Ikram Umasugi. Keduanya kini di DPRD Maluku namun pernah dua periode di DPRD Buru.
Belum lagi muncul nama Rum Soestuny, Iksan Tinggapy dan Djaidun Saanun yang juga masih aktif di DPRD yang kebetulan berasal dari Partai Golkar, partai yang selalu menang pemilu legislatif di DPRD Buru dan pilkada Buru.
Dari sejumlah nama generasi muda di atas, Sekertatis Ampi Buru, Mus Makatita lebih menjagokan M Rum Soplestuny sebagai kandidat kuat pelanjut estafet kepemimpinan lima tahun mendatang di Negeri Bupolo.
Mus mengenal Rum sebagai sosok anak muda yang baik, santun dan tidak pernah lalai menunaikan kewajiban sholat lima waktu.
Mus Ialu bercerita kalau Ketua DPRD Buru ini lahir di Namlea, tanggal 10 Nopember 1986 lalu. Ayahnya Joko Soplestuny yang telah almarhum dulunya adalah seorang tentara. Sedangkan ibunya yang juga sudah almarhum yang semasa hidupnya dikenal luas di masyarakat dengan panggilan akrab Ona adalah seorang ibu guru SD.
Sejak kecil hingga dewasa, Rum di kalangan rekan-rekannya selalu dipanggil MRS, memang dikenal sebagai anak yang santun, ramah dan juga religus.
Ia menghabiskan masa pendidikan dasarnya di SD Alhilal 1 Ambon, SMPN 1 Namlea, dan SMAN 1 Namlea.
Pendidikan bagi MRS adalah pandasi awal menuju kesuksesan. Karena itu ia kembali melanjutkan pendidikan tingginya pada Universitas Dr. Soetomo Surabaya .
Selama berkuliah ia juga aktif di organisasi internal kampus juga eksternal dan ikut bergabung dengan dengan HMI.
Kata Mus, kalau MRS yang juga mantan ketua komisariat Ibnu Sina dan pengurus cabang HMI Surabaya itu sangat responsif dan agresif terhadap kegiatan-kegiatan kemanusian dan keadilan.
“Sebagai kaders HMI tentunya disiplin keilmuan dan pengetahuan MRS tidak dapat diragukan lagi, karena didikan HMI memang sangat berbeda, apalagi soal kepemimpinan dan metode persidangan munkin menjadi sarapan pagi setiap insan cita, ” puji Mus.
MRS Pria berdarah hijau hitam itu juga pernah bergabung di KNPI sebelum memilih terjun ke politik dan bergabung dengan Partai Golkar mengikuti jejak omnya, Ramly Umasugi.
Kemudian pada tahun 2014 lalu MRS ikut mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Buru dari Partai Golkar.
Maju dari Dapil II, meliputi Batabual, Teluk Kayeli, Waelata, Lolong Quba dan Waeapo, MRS diawal star telah meraih sukses besar dengan mendulang 2.879 suara, pemilih.
Setelah berhasil duduk di DPRD Buru, di sana selama lima tahun MRS banyak belajar dari rekan politisi yang sudah lama makan adam garam dan terus bercokol di sana.
Untuk menempa kemampuan dan mengasah kariernya, Golkar mempercayai serta merekomendasinya menjadi Ketua Komisi B (kini Komisi II) . Kemudian menjadi ketua Fraksi Golkar.
“Karir beliau sebagai politisipun kian pesat.Hingga pada pemilu tahun 2019 lalu lagi-lagi MRS yang juga wakil ketua bidang organisasi OKK DPD II PG Buru itu masih meraih suara terbanyak dari semua dapil yakni 2. 340 suara, ” cerita Mus.
Dengan prestasi dan keberhasilan capaiannya yang luar biasa itu, maka MRS kemudian dipercayakan oleh Partai Golkar sebagai Ketua DPRD Buru, karena dalam perehatan pilegis, partainya juga sebagai peraih kursi terbanyak.
Kariernya terus cemetlang setelah di usia mudanya ini ia kembali dipercaya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Buru.
MRS bertekad akan terus membawa kadet Partai Golkar ini tetap sebagai peraih terbanyak kursi di DPRD.
“Bahkan dirinya kini menjadi salah satu kaders partai dari sekian kaders petensial yang ada, yang jika dinilai dari berbagai aspek, baik dari sisi indifidual, kapasitas, ekonomi maupun pengalaman politik telah mumpuni dan bisa diorbitkan menjadi bakal calon bupati buru 2024 nantinya, ” ujar Mus yang juga anggota Bapilu Buru dan Buru Selatan DPD PG Maluku ini.
Lanjut Mus, bila disinggung soal kesiapan dirinya untuk menuju perhelatan politik di 2024, maka pada prinsipnya partai golkar mempunyai mekanisme dan aturan serta selalu mengedepankan responsif publik dalam satu konsep rilisan survey.
Kata dia lagi, kalau Partai Golkar juga memiliki banyak kaders potensial yang bisa dan siap diorbitkan menjadi bakal calon bupati dan wakil Bupati Buru kedepannya. Ddiantaranya ada M. Rum Soplestuny, Gadis Siti Nadia Umasugi,, Fandi Umasugi, Jaidun Saanun (JS), Iksan Tinggapy, dan Marsel Besan.
Itu menandakan bahwa Golkar kaya akan figuritas dan kaders potensial yang mumpuni dan siap bertarung dengan siapapun.
Oleh karena kesiapan itu, siapapun yang memperoleh restu dan dukungan partai serta mendapat mandat dan kepercayaan dari rakyat, maka golkar akan solid dan satu untuk siap bertarung dengan segala kesiapan dan menerima segala tantangan dan konsekwensi politik nantinya.
Mus berharap, apa yang sudah diciptkan dan ditinggalkan oleh Husnie Hentihu dan Ramly Umasugi sebagai bupati dua periode akan mampu dipertahankan, dilanjutkan dan ditingkatkan oleh kader partai.
“Semoga kita semua dapat bergandeng tangan, bahu-membahu membangun negri bupolo ini ke arah yang lebih baik lagi, dengan berpolitik secara sehat aman dan damai, ” tutup Mus. (LM-04)
Discussion about this post