Lensa Maluku, – Lelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai gelar inspeksi mendadak (sidak) besar-besaran di seluruh bilik Warung Telekomunikasi Khusus Pemasyarakatan (Wartelsuspas), Jumat (12/12).
Sidak ini merupakan relevansi dari Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, untuk memberantas peredaran narkoba dan memutus rantai penipuan dengan berbagai modus yang sering kali memanfaatkan alat komunikasi terlarang dari dalam Lapas.
Dengan hasil sidak yang nihil temuan pelanggaran, Lapas Wahai membuktikan komitmennya dalam menciptakan kondisi keamanan dan ketertiban (kamtib) yang kondusif, sekaligus optimalisasi pelayanan komunikasi yang humanis bagi Warga Binaan.
Kepala Lapas (Kalapas) Wahai, Tersih Victor Noya, menyatakan bahwa sidak ini bertujuan ganda, memastikan keamanan dan ketertiban menjelang Nataru serta menjamin bahwa fasilitas Wartelsuspas digunakan sesuai prosedur. “Kegiatan ini adalah wujud nyata komitmen kami mengimplementasikan Program Akselerasi. Wartelsuspas seringkali menjadi titik rawan, oleh karena itu kami pastikan seluruh perangkatnya steril dari modifikasi atau penggunaan ilegal yang dapat memicu gangguan kamtib, termasuk penipuan online,” ungkap Tersih.
Kepala Subseksi Kamtib, Usman Bakri, menegaskan bahwa penggeledahan ini adalah langkah preventif jajaran pengamanan. “Fokus operasi juga termasuk pengamanan area Wartelsuspas. Kami memastikan tidak ada celah bagi Warga Binaan untuk melakukan pelanggaran hukum dari balik jeruji. Dengan Wartelsuspas yang steril, hak komunikasi Warga Binaan dengan keluarga tetap terjamin optimal, aman, dan sesuai aturan,” tambah Usman.
Mewakili tim pelaksana di lapangan, Kepala Regu Pengamanan (Karupam), Jordi J. Laisina, memastikan bahwa sidak berjalan sesuai prosedur dan tegas. “Kami bergerak cepat dan senyap. Sesuai instruksi Kalapas, area Wartelsuspas harus 100% steril menjelang masa Nataru. Kami berhasil mengidentifikasi dan menertibkan setiap potensi penyimpangan, memastikan keamanan di Lapas Wahai terjaga optimal,” kata Jordi.
Di tempat berbeda, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Maluku, Ricky Dwi Biantoro, memberikan penegasan atas hasil yang dicapai dan menghubungkannya langsung dengan kebijakan kementerian. “Kami mengapresiasi kesigapan Lapas Wahai dalam menjalankan Sidak Wartelsuspas. Ini adalah langkah strategis untuk mendukung Program Pemerintah dalam memberantas peredaran gelap narkoba dan termasuk modus penipuan. Menjelang perayaan Nataru, tetap harus zero tolerance terhadap penyalahgunaan fasilitas Wartelsuspas. Sidak ini krusial untuk memutus mata rantai kejahatan, sehingga Lapas dapat menjamin stabilitas kamtib dan pelayanan prima kepada Warga Binaan dan masyarakat,” tegasnya.
Keberhasilan Lapas Wahai dalam memastikan Wartelsuspas steril dari pelanggaran membuktikan efektivitas pengawasan serta komitmen jajaran Pemasyarakatan dalam kesiapannya menghadapi masa Nataru, serta memastikan hak komunikasi Warga Binaan terpenuhi secara legal demi mewujudkan kondisi Lapas yang aman terkendali.(LM-05)









Discussion about this post