Lensa Maluku, – Pembinaan kerohanian rutin setiap Selasa Kamis kembali dilaksanakan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea bagi warga binaan. Terkhusus bagi yang beragama Islam, Kali ini warga binaan mempelajari ilmu Tahsin Al-Qur’an atau ilmu Tajwid di Masjid Sultan Al-Akhyar, Selasa (29/7).
Mustafa La Abidin selaku Kepala Subseksi Pembinaan, menyampaikan agenda pembelajaran ilmu Tahsin sendiri diajarkan kepada warga binaan agar lebih memahami dan lebih lancar dalam membaca Al-Qur’an.
“Pembinaan yang kami jalankan hari ini adalah mengenai ilmu Tahsin. Ilmu tahsin adalah ilmu yang mempelajari cara memperbaiki dan memperindah bacaan Al-Qur’an dengan menerapkan kaidah tajwid secara tepat. Tujuannya adalah agar bacaan Al-Qur’an warga binaan menjadi benar, fasih, serta menghindari kesalahan yang dapat mengubah makna. Jadi membaca Al-Qur’an bukan hanya sekedar dibaca tetapi juga harus benar dalam setiap pembacaan hurufnya,” ujar Mustafa.
Menurutnya, warga binaan perlu dibina dan diajarkan ilmu dan hal-hal dalam dunia keislaman sehingga bermanfaat dalam membina kepribadian, memperbaiki akhlak, dan menumbuhkan kesadaran spiritual meskipun tengah menjalani masa hukumannya.
“Selain ilmu Tahsin masih banyak lagi ilmu yang harus dipelajari warga binaanseperti aqidah, tafsir, fiqih, hadis, ilmu tajwid dan lainnya. Kita berikan pengajaran kepada mereka agar selama di Lapas, mereka betul-betul merubah akhlaknya, perilakunya, maupun kepribadiannya menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya,” lanjut Mustafa.
Sementara itu, Kepala Lapas Namlea, M. M. Marasabessy menuturkan Lapas bukan hanya sekedar sebagai tempat untuk pelampiasan hukuman semata, tetapi tempat untuk melakukan pembinaan baik kepribadian maupun kemandirian sejalan dengan tujuan pemasyarakatan itu sendiri yakni agar warga binaan menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana, sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat.
“Sistem kepenjaraan yang dulunya kita kenal hanya untuk menghukum tidak lagi diterapkan di era sekarang yang kini lebih fokus dengan konsep pembinaan. Tujuan kami adalah berusaha membina dan membimbing warga binaan agar mempunyai karakter, kepribadian, dan kemandirian yang lebih baik dari sebelumnya,” tutur Kalapas. (LM-04)
Discussion about this post