Lensa Maluku, – Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai kembali nikmati hasil program pembinaan kemandirian melalui usahatani. Panen kali ini menghasilkan 42 buah pare seberat 20 kilogram dan 19 buah mentimun seberat 14 kilogram, yang dipetik dengan semangat oleh para Warga Binaan, Kamis (6/11).
Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, ikut serta dalam panen dan menyampaikan rasa syukurnya. “Keberhasilan ini bukan hanya karena jajaran Lapas atau Warga Binaan, tetapi berkah Allah SWT yang patut kita syukuri,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa program pembinaan bertujuan membentuk karakter Warga Binaan agar siap menghadapi reintegrasi sosial dengan bekal keterampilan praktis.
Tersih menegaskan bahwa pertanian menjadi bagian integral dari pembinaan kemandirian dan mendukung ketahanan pangan nasional sesuai Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Pendapatan dari hasil panen akan dibagikan sebagai premi kepada Warga Binaan setelah dipersentasekan untuk setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Kepala Subseksi Pembinaan, Merpaty S. Mouw, mendorong Warga Binaan untuk proaktif dalam setiap program pembinaan. “Hasil panen sayuran hari ini akan dijual untuk mendukung kesejahteraan Warga Binaan dan menjadi bagian dari pengembangan kepribadian serta kemandirian mereka,” ujar Merpaty.
Salah satu Warga Binaan, WK, berharap bisa kembali menerima premi dari hasil panen. “Selain memenuhi kebutuhan sehari-hari, sebagian akan ditabung di rekening yang telah disediakan pihak Lapas bagi kami yang bekerja,” ucapnya.
Program usahatani ini menunjukkan komitmen Lapas Wahai dalam menciptakan kemandirian berkelanjutan bagi Warga Binaan, sekaligus memberikan bekal hidup dan keterampilan produktif saat kembali ke masyarakat.(LM-05)











Discussion about this post