Lensa Maluku, – Buru, Sabtu 19 Juli 2015.
Pada hari yang penuh keprihatinan, Bupati Buru, Bapak Ikram Umasugi, SE., didampingi oleh Wakil Bupati Buru, Bapak H. Sudarmo, SP., M.Si, serta Anggota DPRD Kabupaten Buru, Bapak Zaenal Muhammad Ali, menunjukkan kepemimpinan yang nyata dengan turun langsung meninjau lokasi terdampak bencana banjir di Desa Waehata Kecamatan Lolongguba.
Kehadiran mereka bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah bentuk kepedulian tulus dan empati mendalam terhadap masyarakat yang tengah bergulat dengan dampak bencana.
Mereka menyusuri jalan-jalan berlumpur, tanpa ragu mendekati warga, mendengarkan setiap keluhan dan cerita pilu dari mereka yang rumahnya terendam dan harta bendanya hanyut.
Dalam momen yang sarat makna tersebut, Bupati Ikram Umasugi menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam. “Kami datang bukan hanya untuk melihat, tetapi juga memastikan seluruh proses penanganan berjalan cepat dan tepat.
Tidak boleh ada warga yang merasa sendirian menghadapi ini,” ucapnya dengan suara penuh ketegasan, memberikan jaminan kepada warga yang sedang berduka.
Pernyataan ini menjadi angin segar bagi para korban, menunjukkan bahwa langkah-langkah darurat telah diambil dengan sigap. Tim dari BPBD dan Dinas Sosial telah dikerahkan ke lapangan, bekerja tanpa lelah untuk menyalurkan bantuan logistik esensial, memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi.
Suasana haru menyelimuti pertemuan antara para pemimpin daerah dan masyarakat.
Di tengah duka dan genangan air, terjalin ikatan kuat yang melampaui sekat-sekat formal. Wajah-wajah lelah para korban perlahan terselip senyum tipis, menyadari bahwa mereka tidak sendirian.
Solidaritas dan kerja bersama menjadi tema utama yang digaungkan, bukan hanya sebagai retorika kosong, melainkan sebagai fondasi kuat untuk bangkit dari keterpurukan. Kebersamaan ini menjadi cerminan nyata dari filosofi “Katong Pung Orang Ada”, yang berarti suka dan duka pemimpin selalu ada bersama masyarakat.
Komitmen untuk memulihkan Desa Waehata menjadi lebih kuat dari sebelumnya terasa begitu nyata. Bupati Ikram Umasugi dan jajarannya berjanji untuk terus memantau situasi dan memastikan bantuan tersalurkan secara merata dan tepat sasaran.
Pemulihan pasca-banjir akan menjadi prioritas, dengan fokus pada perbaikan infrastruktur dan pemulihan ekonomi masyarakat.
Tekad ini sejalan dengan visi “Buru berseri, sejahtera dan religius” yang diusung oleh Kepala Daerah Buru dalam semangat Sekinerja Rete Mena Bara Sehe.
Kunjungan Bupati Buru ke Desa Waehata ini bukan hanya sekadar tinjauan, melainkan sebuah manifestasi nyata dari kepemimpinan yang berempati dan bertanggung jawab. Ini adalah bukti bahwa ketika bencana melanda, pemerintah hadir sebagai garda terdepan, merangkul masyarakat dalam setiap langkah pemulihan.
Semoga semangat kebersamaan ini terus membara, menjadi kekuatan utama bagi masyarakat Desa Waehata untuk bangkit kembali, membangun masa depan yang lebih cerah dan tangguh.(LM-04)
Discussion about this post