Lensa Maluku,- Dinas Kesehatan kabupaten Buru selatan, melalui Bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana, melakukan rapat evaluasi TPPS Dan evaluasi diseminasi hasil audit kasus stunting semester 1 dan 2 tahun 2024, Bertempat Di aula penginapan denis, Kota Namrole, Senin (23/12/2024).
Wakil Bupati Buru selatan, Gerson E. Selsily yang juga selaku Ketua TPPS kabupaten Buru selatan, dalam Sambutannya Menyebut, Kabupaten Buru Selatan mengalami kemajuan dimana pada tahun 2022 sesuai survei status Gizi Indonesia terdapat 41,6 poin dan pada tahun 2023 menjadi 35,5 atau menurun sebesar 6,1%.
Meski demikian, Dirinya Mengakui angka ini masih tetap harus membutuhkan kerja keras semua pihak untuk menuju Buru Selatan yang bebas Stunting.
Selsily mengungkapkan, Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan Gizi kronis dan Infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
Stunting dapat dicegah dengan memastikan kesehatan yang baik dan Gizi yang cukup pada 1000 hari pertama kehidupan dan intervensi Stunting membutuhkan kerjasama lintas program dan lintas sektor mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan pengendalian.
Dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan Stunting dan Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 12 Tahun 2021 tentang rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Tahun 2021-2024, harus mencapai angka 14% dengan demikian dapat menjadi pedoman kita bersama untuk mensukseskan Program Pemerintah tersebut
menurutnya, Pelaksanaan Rapat Evaluasi TPPS dan Evaluasi diseminasi Audit Kasus Stunting semester 1 dan 2 merupakan langkah penting dan strategis bagi Pemerintah Kabupaten Buru Selatan untuk mengetahui upaya mempercepat angka penurunan Stunting.
“komitmen bersama untuk menyepakati pelaksanaan Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif guna pencegahan serta Percepatan Penurunan Stunting, harus dilakukan” Ujar Selsily.
Selsily juga Mengajak Semua pihak terkait dengan aksi Konvergensi Intervensi Spesifik dan Sensitif agar senantiasa bekerja dan melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab sesuai tugas dan fungsi masing-masing untuk menjawab tuntutan serta harapan masyarakat akan Peningkatan Kesehatan Dan Kesejahteraan Masyarakat yang pada akhirnya terciptanya masyarakat bebas Stunting.
“Mari bahu-membahu dalam pelaksanaan setiap aksi Integrasi sehingga dapat menurunkan Prevelensi Stunting yang ada di Kabupaten Buru Selatan” Ajak Selsily
Selain dari pada itu, dirinya juga mengajak untuk bersama-sama bergandengan tangan menuju generasi kabupaten Buru Selatan yang bebas dari stunting.(LM-03)
Discussion about this post