Lensa Maluku,- Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Maluku, Widya Murad Ismail, membahas Ubud Food Festival tahun 2020, sebuah festival kuliner khas daerah Indonesia, dengan Dinas Pariwisata Provinsi Maluku di kediaman Gubernur, Poka, Rabu (4/3).
Di festival ini, Widya diundang sebagai Tamu Kehormatan.
Pada kesempatan itu Widya mengatakan, pihaknya akan terus mencoba meracik cita rasa makanan khas Maluku, dan juga tata cara penyajian hidangan sebelum dan saat PKK Maluku mengikuti festival tersebut di Taman Kuliner, Sanggingan, Ubud, Bali pada 17 hingga 19 April mendatang.
“Kita akan terus mencoba seperti apa, akan dicoba dulu. Biar semuanya fokus, kita akan bentuk empat kelompok. Itupun, nantinya akan ada pendamping yang bisa memasak,” katanya.
Ia menargetkan, awal April 2020, semua persiapan menu masakan dan tata letak sajian telah rampung disiapkan. Hotel The Natsepa bakal menjadi tempat uji coba sajian masakan sebelum mengikuti festival tersebut. Sebab, makanan yang mereka sajikan, akan disantap para undangan mancanegara.
“Mereka sangat sensitif bila mencicipi hidangan makanan, terlebih lagi hidangan di event-event besar seperti ini,” ungkap Widya.
Menurut dia, pihaknya akan mempelajari pengolahan masak agar cita rasa khas makanan daerah Maluku tetap terjaga seperti pedas, asin atau manisnya sajian. Karena itulah, pihaknya bakal hati-hati saat memasak. Bila tamu undangan yang mencicipi sajian adalah orang Maluku, mereka mungkin bisa merangkul tamu tersebut untuk membahasnya secara baik-baik usai acara, perihal rasa makanan.
“Tapi karena orang luar, sebaiknya kita harus perfect (sempurna), dalam artian penyajiannya atau perlengkapan lainnya,” ujar Widya.
Untuk diketahui, Ubud Food Festival memiliki visi lestarinya kuliner khas daerah Indonesia, termasuk kuliner Maluku yang merupakan bagian dari kearifan lokal dengan cara menyebarkan edukasi tentang budaya kuliner Indonesia beserta sejarahnya.
Festival Food Festival 2020 ini akan diselenggarakan di sejumlah restoran dan hotel di kawasan Ubud. Secara signifikan, demografi kehadiran festival ini adalah masyarakat luas, pecinta kuliner dan wisatawan.
Penyelenggaraan festival ini melibatkan chef lokal, nasional dan internasional, pemerhati dan kritikus makanan, duta besar dari berbagai negara, media, pengusaha, sekolah dan perguruan tinggi, serta masyarakat umum.
Di acara Ubud Food Festival 2020, Widya diundang sebagai Tamu Kehormatan bersama sejumlah figur penting lainnya seperti Kepala Departemen Sejarah dan Budaya dari Kantor Kebudayaan dan Pariwisata Nangroe Aceh Darussalam, Dra. Irmayani, dan Chef Braden White dari Australia yang merupakan Group Chef dari 8 Degree Project, bekerja di seluruh group bar dan restourant seperti Bikini, Sisterfields, Sibling Expresso, dan BO$$ Man.
Sebagai istri Gubernur Maluku sekaligus Ketua TP-PKK Provinsi Maluku, Widya diundang sebagai Tamu Kehormatan Ubud Food Festival 2020 karena dirinya dianggap menaruh perhatian penuh pada kuliner khas Maluku. Sebagai daerah penghasil ikan dan penghasil rempah-rempah sampai mendapat julukan “The Spice Islands”, Widya ingin mengoptimalkan potensi yang ada itu dengan melestarikan kuliner khas Maluku berbahan dasar ikan dan rempah-rempah.
Ia bahkan ingin mematenkan “Ikan Kuah Kuning Kenari” sebagai makanan khas Maluku. Menurutnya, taste (rasa) “Ikan Kuah Kuning Kenari” khas Maluku memiliki kekuatan rasa tersendiri, karena dibumbuhi rempah-rempah seperti cengkih, pala dan kenari.
Ketua Umum Dekranasda Provinsi Maluku ini juga tengah mengembangkan dan mempromosikan kuliner Maluku berbahan dasar sagu. (humasmaluku)
Discussion about this post