Lensa Maluku, – Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buru Selatan (Bursel) dari Partai Golkar Asriyadi Tomia mendorong optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada T.A 2026, dan hilirisasi produk perikanan dan pertanian di Bursel.
Baginya program hilirisasi produk pertanian dan perikanan ini sejalan dengan gerak cepat Presiden Parbowo yang terus memacu hilirisasi di berbagai sektor, termasuk sektor pertambangan.
Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) seperti pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah, untuk membiayai pembangunan dan pelayanan publik secara mandiri.
Harapan Ketua Komisi II DPRD Bursel Asriyadi Tomia itu disampaikan saat menggelar rapat kerja dengan Kepala Badan Pengolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Jeane Risampessy dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Bursel, Sadly Sahadi di gedung DPRD Bursel Kamis 16/10/2025.
Asriyadi Tomia menuturkan Kebijakan pemerintah pusat terhadap APBN tahun anggaran 2026 mengakibatkan berkurangnya Transfer Keuangan Daerah (TKD) di seluruh Provinsi dan Kabupaten/kota di Indonesia. Kebijakan ini sangat berdampak sekali terhadap pembangunan di daerah-daerah, apalagi daerah yang bergantung pada dana DAU dan DAK.
Dengan kondisi tersebut, Politisi Partai Golkar ini mengaku daerah Bursel dengan kondisi kebijalan efisiensi yang cukup besar, kita harus lebih selektif terhadap kegiatan-kegiatan dalam rangka peningkatan pada sektor pendapatan daerah (PAD)
Menurutnya, hal ini penting, karena selama ini potensi-potensi PAD kita belum terkelola secara maksimal dari semua sektor yang masuk dalam PAD daerah.
Selaku Ketua Komisi II, Saya meminta pemda Bursel memberikan perhatian khusus juga terkait hilirisasi produk pertanian dan perikanan dengan strategi untuk meningkatkan nilai tambah produk mentah menjadi produk olahan bernilai tinggi yang akan menghasilkan keuntungan lebih besar dan memperluas pasar bagi petani dan nelayan.
Ini merupakan kunci peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan, sekaligus bisa menarik minat investor yang mau menanam modalnya jika tertarik dengan potensi produk pertanian/perkebunan dan perikanan milik Bursel. Karena rata – rata pendapatan masyarakat kita sebagian besar didapat dari Dua sektor tersebut.
Oleh itu, Politisi Partai Gokar ini mendorong pemerintah daerah Kabupaten Bursel untuk berinovasi memprioritaskan Dua sektor dimaksud, sehingga petani dan Nelayan kita bisa lebih sejahtera kedepannya.
Sebagai penutup, Ketua Komisi II DPRD Bursel Asriyadi Tomia juga menyarankan Bupati Buru Selatan agar merampingkan struktur OPD kita dengan kondisi efisiensi seperti ini.(LM-03)
Discussion about this post