Lensa Maluku, – Lomba azan dan lomba tangkas buka Alkitab bagi Warga Binaan mewarnai ‘Pekan Spiritual’ Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai yang berlangsung di Beranda Mesra dan Gereja Ebenhaezer, Selasa (2/9).
Rangkaian kegiatan keagamaan tersebut merupakan program pembinaan kerohanian memperingati Maulid Nabi Muhamad SAW pada Jumat (5/9) dan Hari Ulang Tahun (HUT) Gereja Protestan Maluku (GPM) pada Sabtu (6/
“Itulah sebabnya pekan ini kami tetapkan sebagai ‘Pekan Spiritual’ untuk memperkuat program pembinaan kerohanian Islam dan Kristen di Lapas,” kata Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya.
Ia mengatakan tujuan lomba azan bagi Warga Binaan adalah meningkatkan kualitas ilmu dan keimanan, termasuk lomba tangkas buka Alkitab. “Selain bentuk pembinaan spiritual, juga mempererat tali silaturahmi dan mengisi waktu dengan kegiatan positif yang bersifat keagamaan,” ungkap Tersih.
Senada, Kepala Subseksi Admisi dan Orientasi selaku Ketua Majelis Taklim, La Joi, saat membuka kegiatan lomba di Beranda Mesra menjelaskan tujuan diselenggarakannya lomba tersebut. “Tujuannya adalah memperdalam pengetahuan dan pemahaman Warga Binaan tentang azan, termasuk makhraj, tajwid, dan cara melantunkan dengan benar,” terangnya.
Sementara di Gereja Ebenhaezer, Ketua Persekutuan Oikumene Lapas, Frans Tepal, mengatakan pentingnya membangun persaudaraan dalam lingkungan Lapas. “Tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya di mana ada momen keagamaan yang berurutan hari. Semoga rangkaian kegiatan menyongsong HUT GPM menciptakan suasana kebersamaan yang penuh kasih antara Warga Binaan dan mempererat tali silaturahmi kita semua untuk keberlanjutan program pembinaan,” harapnya.
Lomba di dua tempat itu pun berlangsung tertib dan lancar dalam suasana khidmat. Salah satu Warga Binaan, AT, menyampaikan kesannya usai mengikuti lomba azan. “Meskipun tidak menang, tapi lomba ini mengajarkan saya untuk terus belajar memperdalam ilmu agama selama di Lapas karena ini adalah kesempatan agar kelak saat bebas hidup saya lebih bermakna bagi keluarga dan masyarakat,” tuturnya.
Program pembinaan kerohanian yang diperkuat Lapas Wahai melalui ‘Pekan Spiritual’ diharapkan terus meningkatkan hubungan kerukunan sesuai slogan Lapas Wahai, yaitu ‘MESRA’ atau Manusiawi, Efektif, Sinergi, Responsif, dan Amanah. Ini sejalan dengan salah satu Asta Cita Presiden RI, yakni penguatan penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan dan peningkatan toleransi antarumat beragama. (LM-05)
Discussion about this post