Lensa Maluku, – Komitmen Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai untuk memperkuat program pembinaan kemandirian melalui ketahanan pangan terus berkesinambungan.
Pada Rabu (24/12) Lapas Wahai melaksanakan panen enam kg sayuran sawi hidroponik sistem vertikultur yang diinovasikan guna implementasi 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, yakni menciptakan kemandirian dan ketahanan pangan di lingkungan Pemasyarakatan.
Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, mengatakan program pertanian vertikultur ini digagas sebagai solusi cerdas untuk mengatasi keterbatasan lahan di dalam Lapas sekaligus memberikan keterampilan praktis yang bernilai ekonomi kepada Warga Binaan. “Dengan memanfaatkan media tanam bertingkat, yakni pipa paralon yang disusun vertikal dalam bentuk rak, lahan sempit berukuran 6×3 meter ini berhasil diubah menjadi kebun produktif yang hijau dan asri,” jelasnya.
Tersih juga menegaskan komitmen jajarannya dalam mendukung keberlanjutan program ketahanan pangan dengan terus menjaga asa dan optimisme bagi pembinaan yang bermanfaat. “Kami selalu tekankan kepada jajaran agar tidak hanya menjaga semangat dalam mendukung keberlanjutan program ketahanan pangan, tetapi juga memastikan bahwa seluruh program Pemasyarakatan benar-benar diimplementasikan secara konsisten dan memberikan manfaat nyata bagi Warga Binaan dan masyarakat,” tegasnya.
Hasil panen kali ini langsung dipasarkan kepada masyarakat sekitar, termasuk kepada pihak yang telah melakukan pre-order. Selain memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, kegiatan ini juga meningkatkan produktivitas Warga Binaan.
“Hasil panen tidak hanya bernilai jual, tetapi juga menjadi sarana pembinaan keterampilan yang berguna sebagai bekal saat mereka kembali ke masyarakat nantinya,” terang Merpaty S. Mouw, Kepala Subseksi Pembinaan.
Salah satu Warga Binaan pengelola kebun hidroponik, WK, bersyukur karena terus diberikan semangat dan pengetahuan oleh petugas. “Pengetahuan sistem vertikultur yang diberikan, ditambah dengan dukungan sarana produksi yang memadai seperti bibit, pupuk, dan obat-obatan, sehingga kegiatan pertanian hidroponik terus berjalan dan kami bisa memetik hasilnya,” ungkapnya.
Keberhasilan panen vertikultur hasil karya Warga Binaan Lapas Wahai menjadi bukti nyata bagaimana program pembinaan yang inovatif mampu mengubah masa hukuman menjadi periode produktif yang penuh harapan dan kemandirian. Warga Binaan, selain turut mendukung ketahanan pangan, kini juga siap berkontribusi positif lebih jauh di masyarakat setelah bebas nanti.(LM-05)











Discussion about this post