Lensa Maluku, – Upaya pemberantasan narkoba yang menjadi Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, tidak hanya seputar penggeledahan barang, badan, dan blok hunian.
Alat komunikasi legal berupa handphone Warung Telekomunikasi Khusus (Wartelsus) tak luput dari razia jajaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai yang dilakukan kembali di ruang pos utama pengamanan, Selasa (4/11) malam sebagai upaya perang melawan narkoba.
Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menyampaikan Wartelsus adalah fasilitas vital yang disediakan negara untuk menjamin hak komunikasi Warga Binaan, namun pengawasan ketat harus tetap menjadi prioritas utama. ”Kami rutin melakukan razia. Tidak hanya di kamar hunian, tetapi juga intensif di Wartelsus. Tujuan utamanya jelas, yaitu memastikan semua pemanfaatan handphone Wartelsus berjalan sesuai prosedur dan tidak disalahgunakan,” tegasnya.
Tersih yang turut serta memeriksa riwayat panggilan, pesan, dan data pada unit-unit telepon genggam yang disediakan di Wartelsus didampingi regu pengamanan malam melakukan cross check untuk memastikan komunikasi yang terjadi hanya sebatas dengan keluarga inti atau pihak yang berkepentingan sesuai data yang telah diverifikasi. ”Pemeriksaan riwayat ini krusial. Kami harus memastikan tidak ada nomor atau kontak asing yang mencurigakan, apalagi indikasi komunikasi terkait tindak pidana, seperti penipuan online, bahkan peredaran narkoba,” tegasnya.
Atas hasil nihil temuan pada handphone Wartelsus itu, Tersih menegaskan razia akan terus dilakukan secara berkala dan insidentil. “Ini adalah komitmen kami dalam menciptakan Lapas yang bersih dari narkoba, handphone ilegal, dan segala modus penipuan. Dengan pengawasan ketat pada Wartelsus, kami berharap lingkungan Lapas Wahai tetap aman dan kondusif,” harap Tersih.
Di tempat berbeda, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, mengapresiasi langkah proaktif yang diambil Lapas Wahai. “Razia Wartelsus adalah bukti jajaran Pemasyarakatan tidak hanya fokus pada penggeledahan blok hunian, tetapi juga responsif dan cerdas melihat ancaman lewat celah penyalahgunaan teknologi. Ini adalah langkah nyata karena pengawasan ketat adalah kunci untuk memastikan hak komunikasi Warga Binaan tetap terpenuhi, terkontrol, serta mendukung stabilitas keamanan dan ketertiban,” pungkasnya.(LM-05)











Discussion about this post