Namrole – Suasana haru turut mewarnai pemakaman Wakil Bupati Buru Selatan, Buce Ayub Seleky yang merupakan salah satu pahlawan pemekaran daerah berjuluk Bumi Fuka Bipolo itu.
Acara pemakaman yang diawali dengan prosesi penghormatan kepada jenazah Almarhum yang dipimpin langsung oleh Bupati Buru Selatan Tagop Sudarsono Soulissa di halaman Kantor Bupati Bursel, Senin (21/01) turut dihadiri oleh ribuan orang, baik pejabat, ASN maupun masyarakat.
Sebelum dilakukan acara penghormatan tersebut, ribuan orang turut mengantar jenazah almarhum dengan berjalan kaki dari Pendopo Kantor Wakil Bupati di Desa Waenono menuju Kantor Bupati Buru Selatan di Jalan Kilo Meter II Desa Kamlanglale.
Suasana haru sangat terlihat ketika salah satu putri Almarhum yang juga Calon Anggota DPRD Kabupaten Buru Selatan Dapil Leksula-Kepala Madan, Elin Seleky membacakan tulisan terakhir Almarhum disaat-saat terakhir hidupnya dengan berurai air mata.
Tak hanya disitu, suasana haru pun tak terbendung oleh Bupati Buru Selatan, Tagop Sudarsono Soulissa ketika menyampaikan sambutannya. Tagop mengaku sangat merasa kehilangan teman seperjuangannya itu.
“Selamat jalan sahabat terbaik ku, pendamping karir terbaik ku, teman diskusi ku, teman bercanda ku, bahkan Kau sudah hampir menyamai kedekatan seperti istri ku, selalu menjadi komitmen saya dan beliau bahwa saya dan beliau sudah seperti suami dan istri,” kata Tagop berurai air mata.
Pada kesempatan itu, Tagop banyak bercerita tentang kebersamaannya dengan almarhum sejak Tahun 2002 lalu tatkala bersama-sama membentuk Lembaga Pemekaran Buru Selatan (LPBS) bersama sejumlah tokoh lainnya hingga Ia bersama Almarhum dipercayakan untuk memimpin Kabupaten berjuluk Bumi Fuka Bipolo ini selama dua periode.
“Dalam masa melaksanakan tugas jabatan tidak ada sekalipun sebagai Wakil Bupati membantah apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab beliau, walaupun dari sisi umur beliau lebih tua dari saya, dari segi kekeluargaan beliau lebih lebih tua dari saya, tapi penghormatan beliau terhadap jabatan itu tidak ada duanya,” ucap Tagop.
Bahkan, lanjut Tagop, mantan Gubernur Maluku Karel Alberth Ralahalu dan Gubernur Maluku Said Assagaff bahkan selalu memberikan contoh kepada seluruh Bupati bahwa contohi Bupati dan Wakil Bupati Bursel tentang bagaimana hubungan kerja sebagai Bupati dan Wakil Bupati, bagaimana hubungan kita sebagai keluarga dengan batas-batasnya.
Selain itu, kata Tagop, kepada seluruh Pegawai Negeri dan kepada seluruh masyarakat Buru Selatan bahwa dalam kepemimpinannya bersama Almarhum, pasti ada yang puas maupun tidak puas, tetapi itulah kepemimpinan.
“Pasti ada yang puas, tidak puas, pada kesempatan ini saya berharap atas nama kepada seluruh ASN meminta maaf dan bisa memaafkan beliau kembali ke pangkuan Tuhan dengan damai. Dan dari kehidupan beliau, orangnya hari ini marah besok sudah selesai,” ucap Tagop.
Setelah Almarhum meninggal, Tagop coba-coba mengingat lagi kenangannya bersama Almarhum yang cukup dekat sekali akhir-akhir ini.
“Beliau bersama saya itu tidak pernah lepas komunikasi dan beliau curhat, banyak curhat yang beliau berikan ke saya dan biasanya memang saya dan beliau saling curhat, dan ternyata dalam dua bulan terakhir itu beliau lebih banyak curhat ke saya, ternyata curhat-curhat itu terjadilah seperti yang kita lihat ini,” ungkapnya.
Sebagai pribadi dan pemerintah, tambah Tagop, kami sudah iklaskan beliau untuk menghadap Tuhan dan hari ini kita menyerahkan beliau kepada keluarga untuk dikemubikan.
“Begitu luka yang mendalam, hati teriris-iris tapi inilah kehendak Tuhan, tidak ada seorang pun di muka bumi yang bisa menentang kehendak Tuhan atas kematian. Semua manusia pasti mengenal hal yang namanya kematian,” ungkapnya.
Tagop berdoa, semoga amal bahkti dan karya Almarhum diterima disisi Tuhaan Yang Maha Kuasa dan kepada keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberi ketabahan dan kekuatan dari Tuhan.
“Atas nama pemerintah Buru Selatan dan masyarakat Buru Selatan menyerahkan Wakil Bupati Buru Selatan Bapak Ayub Seleky kepada Ibu Erny seleky seraya menyampaikan dukacita yang amat dalam, kehilangan yang amat sangat bagaikan sayap-sayap malaikat yang terputus dari tangan kami, seraya kami berharap duka yang dalam ini tidak berlarut-larut, tidak berkepanjangan pada keluarga karena semua ini adalah kehendak Tuhan,” katanya.
Untuk diiketahui, sebelum Tagop menyerahkan jenazah almarhum ke keluarga, Tagop pun turut memimpin penghormatan khusus terhadap jenazah almarhum dan dilanjutkan dengan Forum Koordinasi Tingkat Daerah dan puluhan tokoh masyarakat lainnya.
Selanjutnya jenazah Almarhum dibawa kembali ke Pendopo Wakil Bupati dan dilanjutkan dengan Ibadah Pemakaman yang dipimpin langsung oleh Ketua Klasis GPM Buru Selatan AP Saija. (BS-01)
Discussion about this post