Lensa Maluku,- Mantan Sekda Kabupaten Buru Selatan , Iskandar Walla terancam penjara selama enam tahun , karena dilaporkan terlibat membuat surat dokumen palsu yang merugikan Samdar Burut, pensiunan pejabat eselon II B.
Plt Kasi Intel Kejari Buru, Adrian Wahyu Ramadhan, S.H yang ditemui awak media di Namlea, Senin (4/11/2024) menjelaskan, Mantan Sekda Bursel, Iskandar Walla, untuk sementara disangkakan dugaan tindak pidana perihal pemalsuan dokumen/surat.
Penyidik Polres Buru menjerat Iskandar Walla diduga melanggar Pasal 263 ayat (1), berkaitan dengan pemalsuan dokumen/surat.
Pasal ini menjelaskan, barangsiapa membuat surat palsu atau memalsukan surat, yang dapat menerbitkan sesuatu hak, sesuatu perjanjian (kewajiban) atau sesuatu pembebasan utang, atau yang boleh dipergunakan sebagai keterangan bagi sesuatu perbuatan, dengan maksud akan menggunakan atau menyuruh orang lain menggunakan surat-surat itu seolah-olah surat itu asli dan tidak dipalsukan, maka kalau mempergunakannya dapat mendatangkan sesuatu kerugian dihukum karena pemalsuan surat, dengan hukuman penjara selama-lamanya enam tahun
Adrian lebih jauh menjelaskan, kalau kasus pemalsuan dokumen/surat ini tidak ditangani langsung oleh Kejaksaan Negeri Buru, melainkan aduannya lewat Polres Buru Selatan di Namrole.
Sementara Kejaksaan Negeri Buru lewat pidana umum (pidun) baru diberitahukan lewat Surat Pemberitahuan Dimulai Penyidikan (SPDP) oleh Polres Buru Selatan.
“Info dari teman-teman di pidun, baru SPDP yang masuk saja. Jadi untuk berkas perkara sementara ini masih di teman-teman Polres Buru Selatan,”jelas Adrian.
Kata Adrian, sesuai mekanisme dan aturan, kalau nanti berkas perkara pemalsuan dokumen/surat itu sudah dikirim oleh Polres Buru Selatan, maka nanti Kejaksaan yang meneliti berkas tersebut.
Kalau masih ada yang kurang, maka kejaksaan akan memberi petunjuk agar penyidik di Polres Buru Selatan penuhi.
“Tapi kalau berkas sudah lengkap, maka akan dilimpahkan ke pengadilan,”jelasnya.
Sementara itu satu sumber terpercaya dihubungi terpisah mengungkapkan, kalau dugaan Iskandar Walla terlibat dokumen/surat palsu itu semasa ia masih menjadi Sekda Kabupaten Buru Selatan (Bursel).
Sumber ini mengungkapkan, dugaan pemalsuan dokumen surat itu terkait dengan nasib pejabat Eselon II B , Samdar Borut yang saat itu masih menjabat Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda).
Samdar Burot mencurigai Iskandar Walla dan Kepala BKD Bursel bersekongkol melengserkan dirinya dari jabatan dan diganti oleh orang lain sebagaimana
tertulis dalam SK Bupati Bursel Nomor: 889/ 27 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari Jabatan Struktural di lingkup Pemkab Bursel, ditetapkan di Namrole pada 14 Februari 2022.
Pemberhentian dari jabatan Kepala Bapenda didasarkan pertimbangan Baperjakat Nomor: 821/01/11/BPJK/2022 tanggal 12 Februari 2022, tidak menerapkan peraturan perundang-undangan sesuai dengan ketentuan UU No. 5 Tahun 2014, Peraturan Pemerintah (PP) No. 53 Tahun 2010, PP No. 94 Tahun 2021 dan PP No. 79 Tahun 2021.
Karena selama menjadi ASN atau selama menjabat kepala Bapenda, Samdar Borut tidak pernah mendapatkan hukuman disiplin tingkat ringan, sedang maupun hukuman disiplin tingkat berat.
Kesalahan fatal pada isi Surat Pernyataan Mulai Pemberhentian Dari Jabatan dengan Nomor: 889/ 15 yang dibuat dan ditandatangani langsung oleh Sekda Bursel, Iskandar Walla, pada 14 Februari 2022.
Samdar Borut mencurigai, dalam isi surat pernyataan tersebut, ditulis bahwa berdasarkan Keputusan Bupati Bursel Nomor: 889/ 14 Tahun 2022 tanggal 14 Februari 2022 telah diberhentikan dalam jabatan kepala Bapenda dan telah dikukuhkan oleh Bupati Bursel terhitung tanggal 14 Februari 2022.
Sementara SK Bupati tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari Jabatan Struktural di lingkup Pemkab Bursel, itu Nomor SK 889/ 27, bukan Nomor SK 889/ 14.
Kondisi ini diperparah lagi dengan dikabulkan permohonan pensiun Samdar Borut bukan dalam jabatan sebagai kepala Bapenda sebagaimana yang diajukan, melainkan pensiun dalam jabatan sebagai Fungsional Umum pada Setda Kabupaten Bursel, sebagaimana tertera pada SK Bupati Bursel Nomor: 882/ 40 tahun 2022.
Bahkan, untuk memuluskan pensiunan Samdar Borut pada usia 60 tahun, Sekda Iskandar Walla diduga merekayasa dengan mengeluarkan surat pernyataan nomor: 800/142 /VIII/BKPSDM, yang isinya menjelaskan , bahwa Samdar Borut tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin, baik tingkat ringan hingga berat.(LM-04)
Discussion about this post