Lensa Maluku, – Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, bergerak cepat merespons pecahnya konflik di Hunuth, Kota Ambon, yang menelan korban jiwa seorang siswa dan memicu pembakaran sejumlah rumah. Begitu mendapat laporan, Gubernur langsung berkoordinasi dengan Kapolda Maluku dan Pangdam XVI/Pattimura untuk menurunkan pasukan pengamanan, sekaligus mengendalikan situasi di lapangan agar tidak meluas.
Selain mengerahkan aparat keamanan, Gubernur juga menginstruksikan jajaran Pemerintah Kota Ambon bersama tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat agar segera melakukan mediasi dan dialog damai. Menurutnya, langkah pendekatan sosial budaya sangat penting untuk meredam emosi warga, mengingat konflik serupa berpotensi merembet ke daerah lain jika tidak ditangani cepat.
“Kita tidak boleh memberi ruang bagi provokasi. Maluku sudah belajar dari pengalaman masa lalu. Saya minta semua pihak menahan diri, dan pemerintah bersama aparat akan menjamin keamanan masyarakat,” tegas Lewerissa.
Pemerintah Provinsi Maluku juga menyiapkan bantuan darurat bagi warga terdampak, terutama keluarga korban serta masyarakat yang kehilangan tempat tinggal. Gubernur menekankan, konflik pelajar yang memicu kerusuhan harus dijadikan pelajaran bersama agar sekolah, orang tua, dan masyarakat lebih memperhatikan pembinaan generasi muda.
Dengan gerak cepat tersebut, situasi Hunuth mulai berangsur kondusif. Aparat masih berjaga di titik-titik rawan, sementara proses dialog antarwarga terus dilakukan untuk memastikan perdamaian benar-benar terjaga.(LM-04)











Discussion about this post