Lensa Maluku, – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) M Jusrianto, Sekjen Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) Syamsul Qomar dan Bupati Buru Selatan, La Hamidi menghadiri pembukaan Latihan Kader II (LK II) Tingkat Nasional HMI Cabang Namlea Tahun 2025.
Kegiatan Intermediate Training atau Latihan Kader II (LK II) berlangsung di gedung serbaguna Namrole Senin (24/11/2025).
Turut hadir pada kesempatan itu juga, Wakil Bupati Bursel, Gerson E Selsili, Ketua DPRD Bursel, Ahmad Umasangadji, Anggota DPRD Said Sabi, DPRD Asriyadi Tomia, Angggota DPRD Abdurrahman Souwakil, Sekda Bursel Hadi Longa, Pimpinan OPD, Ketua HMI Cabang Namlea, Abdullah Fatsey, Ketua KAHMI Bursel, Pimpinan OKP Ormas, Para pengurus HMI Cabang Namlea dan Bursel dan Undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Bursel La Hamidi menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas dipilihnya Kabupaten Bursel sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan Intermediate Training HMI tingkat Nasional di Bursel.
Bupati menyebut bahwa kehadiran Sekjen PB HMI dan Sekjen PB Kahmi bersama jajaran nya di Bursel merupakan sebuah kehormatan besar bagi daerah.
La Hamidi menyampaikan sebagai organisasi mahasiswa Islam tertua dan terbesar di Indonesia, HMI telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah panjang Bangsa Indonesia.
“Banyak tokoh-tokoh besar di Negara ini yang merupakan alumni dan kader HMI. Hal itu membuktikan bahwa keberadaan HMI memiliki pengaruh yang cukup penting bagi Bangsa Indonesia, tidak terkecuali di Kabupaten Bursel,” ujar Bupati.
Atas nama Pemkab Bursel, Bupati La Hamidi mendukung serta memberi apresiasi atas pelaksanaan LK II ini. Menurutnya, kegiatan ini memiliki tujuan positif sebagai upaya melatih, membina, dan dan membentuk para kader HMI yang berkualitas.
Orang Nomor 1 di Negeri fuka bipolo ini berharap dengan diadakannya kegiatan ini maka akan terbentuknya kader HMI yang memiliki keterampilan intelektual, spiritual, kemampuan dalam berorganisasi dan kepemimpinan yang berkualitas dan optimis dalam memajukan Indonesia di masa depan dan daerah Maluku terkhusus Buru dan Bursel.
“Harapan saya juga para kader dapat menjunjung tinggi nilai-nilai Islam sehingga tercapainya tujuan HMI,” tandas Bupati.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) M Jusrianto menyampaikan bahwa Latihan Kader II atau Intermediate Training adalah salah satu tahapan krusial dalam perkaderan HMI. Ini bukan sekadar pelatihan rutin, melainkan sebuah gerbang penting untuk memperkaya wawasan, mengasah daya kritis, dan mempertegas komitmen keislaman serta keindonesiaan kita.
Menurutnya tujuan dari LK2 adalah mencetak kader-kader yang memiliki kualitas intelektual mumpuni, militansi gerakan yang kuat, dan kemampuan kepemimpinan yang matang.
Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, HMI membutuhkan kader-kader yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga peka terhadap isu-isu keumatan dan kebangsaan.
Sekjen PB HMI M Jusrianto menuturkan jika mengutip dari tema LK2 terkait Meritokrasi: Ikhtiar HMI Mewujudkan Masyarakat Adil Makmur adalah merujuk pada upaya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) untuk mencapai tujuan idealnya, yaitu masyarakat yang adil dan makmur, dengan mengedepankan prinsip meritokrasi.
Meritokrasi: Sistem yang memberikan penghargaan atau posisi kepada seseorang berdasarkan kemampuan, prestasi, dan kinerja, dalam konteks HMI, ini berarti proses kaderisasi dan penempatan kader di posisi strategis didasarkan pada kualitas, integritas, dan kompetensi individu.
Sementara itu di kesempatan yang sama, Sekjen Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) Syamsul Qomar mendorong pelaksanaan meritokrasi dalam tubuh HMI Cabang Namlea hingga perwakilan Bursel.
“Sebagai organisasi kemahasiswaan, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) secara normatif menganut meritokrasi, terutama dalam proses kaderisasi dan pemilihan kepemimpinan, ” tandasnya.






Discussion about this post