Lensa Maluku,- Sebanyak Tiga kader Golkar berebut kursi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kabupaten Buru Selatan (Bursel) periode 2020-2025.
Ketiga kandidat calon ketua ini masing – masing, Zainudin Booy, Asriadi Tomia (Anggota DPRD) dan Jamatia Booy (Wakil Ketua DPRD) Bursel.
Jalannya Musda Golkar yang ke IV dihadiri oleh Ketua OKK DPD I Golkar Maluku, Abdul Kadir Mahedar, Ridwan Marasabesy, Subhan Patimahu dan pengurus lainnya.
Dalam pelaksanaan agenda Musda Partai Golkar Bursel yang berlangsung Rabu, 19/08 pagi hingga Larut malam, Pukul 00.00 WIT itu, ternyata tidak berjalan mulus dan baik hingga tidak terpilih Ketua DPD Golkar Bursel yang baru.
Dalam pantauan media ini, sejak awal dimulainya Musda DPD Golkar yang berlangsung cukup alot di Aula Penginapan Sartika Desa labuang itu, terkesan tidak berjalan mulus akibat persoalan Mandat pemilik hak suara, Mandat dari tingkat PAC yang masih tumpang tindih di Kecamatan Waesama, Ambalau dan Namrole sehingga agenda Musda diskorsing beberapa kali untuk mencari titik temu, dan setelah dilanjutkan berujung ricuh akibat mengamuknya salah Satu Kader Golkar, Mustakim Mahulaw banting kursi, seraya mempersoalkan keabsahan dari Mandat di PAC Namrole, pada Kamis, pukul 00.02 WIT.
Akibat hal tersebut, Ketua OKK DPD I Golkar Maluku, Abdul Kadir Mahedar yang dipercayakan selaku pimpinan sidang Musda DPD II Golkar Bursel menskorsing sidang hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
Mahedar yang di wawancarai sejumlah media mengungkapkan bahwa, pelaksanaan Musda ini diharapkan berjalan nyaman dan lancar seperti arahan Saya dan Pa Jainudin Boy disela – sela acara pembukaan Musda Golkar.
Pada saat pengarahan saya sebagai wakil Ketua DPD I menyampaikan hal yang sama bahwa saya sebagai pimpinan sidang dan sebagai penanggung jawab butuh kenyamanan dalam memimpin sidang.
Dia menuturkan, seriak kecil apapun dinamika Musda ini berlangsung, Saya punya sikap. DPD II sebagai pelaksana Musda Saya mewakili DPD I selaku penanggung jawab Musda, dalam klausal dan Juklak 02 DPD Partai Golkar juga menjelaskan bahwa, apabila Musda tidak berjalan secara nyaman dan aman, pimpinan sidang berhak menskorsing/ memutuskan dan sekaligus memindahkan agenda Musda.
“Itu kebijakan Saya sebagai pengurus DPD I diberikan mandate dan merasa tanggung jawab untuk melakukan Musda tanpa ada gangguan,” tutur Mahedar.
Terkait permasalahan yang terjadi di Musda Bursel ini, biasalah dalam dinamika berpolitik, saya tidak harus menyampaikan mungkin teman teman sendiri menyaksikan pada saat tadi berdebat seperti apa.
Sehingga ada keputusan yang saya ambil sebagai penangung jawab Musda di Kabupaten Bursel untuk menskor sidang sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan.
Saya punya kapasitas sebagai ketua bidang organisasi DPD 1 Golkar Maluku, karena saya di mandatkan oleh DPD 1 untuk melaksanakan Musda di 11 Kabupaten Kota.
jadi ini keputusan saya hari ini. Saya rasa teman – teman DPD II juga akan menghargai sesama Kader partai Golkar sehingga saling mengerti seperti apa dan bagaimana.
Saat ditanya sejumlah Media apakah ini tidak berpengaruh terhadap kepentingan golkar dalam menyambut pilkada di Kabupaten Bursel 2020 ini?, Mehedar dengan tegas merespon tidak berpengaruh, yang pasti saat DPP merekomendasikan siapapun untuk maju sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati, saya sebagai Ketua Organiasi menyampaikan kepada seluruh pengurus Golkar yang ada di Bursel untuk tunduk dan patuh terhadap keputusan DPP.
Siapapun yang lari, saya dengan tegas akan pecat dan tidak akan kasi maaf, kalau kemarin siapa yang balari masih kasi maaf kalau saat ini tidak ada kata maaf, karena itu melanggar Fatsun Partai.
Saat ini Kata Mahedar, Partai Golkar telah menyiapkan diri untuk menang di Pileg, menang di Pilpres guna menyiapkan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto sebagai calon Presiden.
“jadi tidak ada satupun kader partai Golkar Kabupaten Bursel/ di Kabupaten manapun yang melakukan Pilkada apabila rekomendasi DPP turun dan melakukan perlawan, maka saya sebagai Ketua OKK akan langsung pecat di tempat dan tidak akan di kembalikan lagi sebagai pungurus partai Golkar, ” tegasnya.
Hal ini dilakukan sehingga ada efek jera, karena yang mau masuk Partai Golkar ini bukan satu dua orang, pecat satu 5 masuk, pecat sapuluh, Seribu mau masuk.(LM-02)
Discussion about this post