Lensa Maluku,- Komandan Korem 151/Binaiya Brigjen TNI Arnold A.P Ritiauw memfasilitasi pertemuan warga dua Negeri Pelaw dan Key yang berada di Kota Ambon Maluku.
Agenda ini dalam rangka membicarakan seruan perdamaian akibat bentrokan sadis yang terjadi di Kota Sorong, Papua Barat antara sesama warga asal Maluku, yang membuat 19 orang tewas kemarin.
Pertemuan yang dikoordinir oleh Komandan Korem 151/Binaiya Brigjen TNI Arnold A.P Ritiauw, Ketua IPPMAP Maluku, Yani Salampessy, Ketua Angkatan Muda Kei (Amkei), Silpester Tatop, Maluku Satu Rasa Salam Sarane (M1R), Marselo Lalopua, dan sejumlah perwakilan tokoh dari masing – masing Negeri Pelauw dan Key ini berlangsung di Koramil 1504 _04 Salahutu saat kunjungan Danrem Ke Tulehu, Rabu 26/1/2022.
Dalam pertemuan itu, Kedua tokoh dari Warga kedua Negeri menyampaikan terima kasih kepada Danrem 151, Ketua DPD IPPMAP Maluku, Ketua AmKey dan Ketua MIR yang telah memfasilitasi pertemuan untuk membicarakan pesan perdamaian dan ikatan pelagandong antarwarga Pelaw dan Key.
Sehingga peristiwa ini tidak melebar/ berimbas kepada warga besar pelauw dan Key di Maluku akibat bentrokan di Kota Sorong, Papua Barat kemarin.
Dalam kesempatan itu, Brigjen TNI Arnold A. P. Ritiauw menyampaikan terima kasih bisa berkumpul dengan perkumpulan Pemuda Key dan Pelauw yang tergabung dalam Organisasi, Amkey, M1R dan IPPMAP guna membicarakan persoalan yang terjadi di Kota Sorong, Papua Barat.
Sehingga masalah yang terjadi disana jangan sampai dibawa-bawa ke Kota Ambon, Maluku, jelasnya.
Ritiauw mengungkapkan situasi yang terjadi tidak akan ada yang dicap hebat, menang jadi arang kalah jadi abu, kalau mau lihat siapa yang benar tidak akan ada.
Untuk itu Ritiauw meminta agar masyarakat jangan terpengaruh dan termakan hoax serta jangan menyebarkan hoax itu sendiri. ”Tidak ada masalah yang tidak selesai dengan catatan kita harus membuka hati, “ujar Danrem.
”Bahkan sampai di Negeri Pelauw saat ini percayakan kepada petugas keamanan, mereka akan selesaikan, termasuk Masalah di Negeri Kariu dengan Dusun Ori, saya tegaskan bahwa akar masalahnya adalah persoalan masalah tanah, bukan masalah yang lain,”ujar Danrem.
Danrem mengajak seluruh masyarakat Maluku untuk sama-sama mendinginkan suasana termasuk kejadian yang saat ini terjadi.
”Tolong berikan pesan-pesan damai, kekerasan itu tidak akan menyelesaikan masalah, kalau kita menggunakan cara itu maka hanya akan menyisakan dendam,”tandas Danrem.
Dalam pertemuan itu, Warga Pelauw dan Key di Maluku ini menyampaikan penghargaan kepada Korem 151/Binaya dan Insiator lainnya telah memfasilitasi pertemuan dimaksud untuk membicarakan seruan perdamaian hubungan keluargaan yang harus tetap di jaga.
“Semoga pertemuan ini bermanfaat mewujudkan kehidupan yang damai antarwarga Pelauw dan Key sebagai orang sudara di Maluku, “Jelas masing tokoh dari Dua negeri tersebut.
Pada kesempatan itu, Ketua IPPMAP menyebutkan, hal yang dibutuhkan orang Maluku saat ini, bukan hanya perdamaian dan kerukunan pasif, melainkan kerukunan dan perdamaian aktif, sebagaimana ungkapan orang Maluku. “Potong di kuku, rasa di daging. Ale rasa beta rasa, sagu salempeng dibagi dua.” Jelas Salampessy.
Menurut Salampessy, kita semua harus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk menangkal konten negatif seperti hoax, ujaran kebencian dan fitnah di media sosial akibat peristiwa yang terjadi di Pulaw haruku dan di Kota Sorong, Papua Barat sehingga tidak dipolitisir oleh Oknum yang tidak bertanggung jawab.
Sebagai penutup Putra Pulaw Haruku ini berharap situasi keamanan baik di daerah
Kota Sorong, Papua Barat dan Pelauw dan Kariuw dapat segera tertangani oleh aparat TNI– Polri agar situasi keamanan dapat kembali kondusif.(***)
Discussion about this post