Lensa Maluku, – Aziz Hentihu dan Gadis Umasugi mengajak para kawula muda, generasi millenial dan kaum perempuan agar berjalan bersama bergandengan tangan membangun Kabupaten Buru.
Ajakan itu disampaikan Gadis Siti Nadia Umasugi (GSNU) saat jumpa pers usai Paslon BASIS (Bang Aziz – Gadis) mendaftar di KPU Kabupaten Buru, pada Kamis malam (29/8/2024).
Terlebih dahulu mengucapkan kata Alhamdulillah, Gadis bersyukur kepada Allah SWT, karena dari sekian banyak perempuan di Kabupaten Buru, ia telah diberi kepercayaan mewakili kaum perempuan muda maju sebagai calon wakil bupati mendampingi Aziz Hentihu.
Sebagaimana diketahui, kalau kesempatan indah bagi generasi muda dan kaum perempuan itu tidak ada di kubu pasangan calon lainnya yang ikut dalam kontestasi pilkada Kabupaten Buru tahun 2024.
Gadis bertekad pula guna terus memajukan peradaban di bumi bupolo agar semakin lebih baik ke depan.
Sementara, Aziz Hentihu menjelaskan, kalau malam itu mereka telah melalui satu tahapan yang harus dilintasi sebagai amanat konstitusi, amanat ketentuan pilkada.
Dalam kaitan dengan dokumen bakal calon bupati dan wakil bupati , baik faktual , fisik dan sistim silon telah diselesaikan dengan baik oleh Paslon BASIS.
Di belakang keduanya ada sombar tiga partai politik besar dengan sosok pimpinan parpol yang kuat.
Di sana ada Mantan Bupati Buru dua periode. Ada pula para politisi Golkar dan PDIP serta PPP.
“Ini bukan cuma soal saya Aziz Hentihu dan Gadis Umasugi . Ini soal Bikin BAE untuk Buru,”sentil Aziz.
Azis juga turut menyentil angka kemiskinan daerah itu, sesuai data BPS saat ini, mencapai15,28 persen .Angka itu akan diturunkan oleh Aziz dan Gadis bila terpilih.
Aziz dan Gadis datang di KPU ditemani sejumlah tokoh teras PPP, Partai Golkar dan PDIP, propinsi maupun kabupaten .
Keduanya menyerahkan berkas pendaftaran dan diterima Ketua KPU, Walid Aziz.
Selanjutnya tim verifikasi administrasi melakukan pemeriksaan. Kurang dari 30 menit, hasil verifikasi telah selesai.
“Terima kasih teman teman semua, teman teman KPUD telah melayani kami dengan baik, dengan sangat maksimal,”puji Aziz .
Ia mencontohkan pendaftaran di KPU Propinsi Maluku saat ia sebagai Ketua DPW PPP Maluku turut menghantar kandidat calon Gubernur dan calon wakil gubernur HL – MMK.
Prosesnya sekitar 15 menit dalam suasana santai.
“Dokumen disampaikan, Pidato Ketua KPUD Maluku dan kemudian sambutan bakal calon gubernur Maluku lalu selesai. Selanjutnya teknis dilakukan oleh LO (liaison officer), petugas penghubung,”beberapa Aziz.
Untuk itu, Aziz memuji proses pendaftaran di KPU Buru, semua detail, sistimatis. “Tidak apa-apa. Ini baik, lambat asal selamat.
Lambat, tetapi kami dinyatakan lengkap,”katanya senang.
Aziz dan Gadis maju di bursa pilkada Buru diusung tiga partai tua , yakni PPP, Partai Golkar dan PDIP.
Hajah Etha Aisyah Hentihu yang turut mendampingi BASIS saat mendaftar kepada media ini menjelaskan, kalau koalisi tiga parpol ini untuk mengusung Paslon baru pernah terjadi di Indonesia dan baru hanya ada di Kabupaten Buru.
“Di daerah lain belum pernah ada PPP, Golkar dan PDIP bersama-sama berkoalisi mengusung pasangan calon kepala daerah, baik di propinsi maupun kabupaten/kota. Kini baru pertama kali terjadi dan hanya di Buru saat mendukung pasangan BASIS,”terang Etha.
Ketua KPU Buru, Walid Azis menjelaskan, kalau berkas administrasi patlon BASIS telah lengkap setelah diperiksa oleh tim verifikasi.
Selanjutnya Paslon BASIS diberitahukan akan menjalani tes kesehatan di RS Leimena di Ambon tanggal 1 September.
Pendaftaran terakhir malam ini ditutup olah Paslon BASIS ( Bang Aziz – Gadis), Abdul Aziz Hentihu – Gadis Siti Nadia Umasugi yang baru tiba tadi siang di Namlea.
Kedatangan keduanya dengan pesawat WingsAir sekitar pukul 13.00 Wit disambut lebih dari sepuluh ribuan massa pendukung dan simpatisan.
Kekuatan massa yang membludak di Bandara Namniwel hingga di luar bandara ini tetap setia menggu kedatangan BASIS walau pesawat mereka sempat delai (telad tiba) sekitar 30 menit.
Penjemputan BASIS sangat luar biasa dan mencengangkan, sehingga perjalanan dari Bandara Namniwel di Desa Sawa menuju Namlea yang biasanya ditempuh dengan waktu perjalanan 20 menit, berobah menjadi berjam-jam. Tinggalkan Bandara pukul 13.00 Wit, rombongan kendaraan pertama capai kota Namlea saat jarum jam sudah menunjukan waktu pukul 16.00 Wit.
Saat melewati Kota Petuanan Liliyali di Jikumerasa, Azis dan rombongan sempat singgah sebentar di rumah Raja, Anwar Bessy dan adiknya Sudirman Bessy.
Di rumah Raja Liliyali, Aziz – Gadis turut didoakan dipimpin tokoh adat Kepala Soa Husain Turaha.
Sebelum meninggalkan rumah saja, sang kepala Soa Turaha terlihat sedang membisikan sesuatu yang penting di kuping Aziz sambil.keduanya berpelukan sekitar semenit dan disaksikan Anwar Bessy dari dekat.
Di Desa Ubung, rombongan MANDAT juga berhenti sebentar dan menyapa warga di sana baru melanjutkan perjalanan ke kota Namlea.(LM 04))
Discussion about this post