Lensa Maluku, – Dalam dunia politik, kemenangan bukan hanya soal angka suara. Tapi juga soal kesabaran, keteguhan, dan keyakinan bahwa suatu hari kerja keras akan menuai hasil. Nama Basir Solissa adalah bukti nyata bahwa kegigihan dan komitmen untuk rakyat tak pernah sia-sia.
Lelaki bersahaja ini bukanlah pendatang baru dalam dunia politik. Berkali-kali ia mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Buru Selatan, namun selalu harus menelan kenyataan pahit: belum terpilih. Namun satu hal yang tak pernah berubah adalah semangatnya. Ia tidak menyerah. Ia tak pernah menanggalkan cita-citanya untuk menjadi jembatan antara suara rakyat dan kebijakan pemerintah. Bagi Basir, kekalahan bukan akhir. Itu hanya penundaan dari takdir baik yang telah disiapkan Tuhan untuk mereka yang sabar dan terus berjuang.
Dan benar saja, pada Pemilu Legislatif 2024, melalui kendaraan politik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Basir Solissa akhirnya berhasil menempati kursi DPRD Buru Selatan. Sebuah kemenangan yang bukan hanya milik pribadi, tapi milik masyarakat di Kecamatan Ambalau dan Kecamatan Waesama, dua daerah pemilihannya yang selama ini ia perjuangkan meski belum duduk di kursi dewan.
Kini, sebagai anggota DPRD yang sah, Basir tak lupa asal-usul. Ia tetap berjalan di tanah yang sama, menyapa wajah-wajah yang dulu menyemangatinya meski ia belum berhasil. Ia tahu bahwa kepercayaan adalah titipan, bukan hak. Dan ia menjaganya dengan penuh dedikasi.
Di gedung dewan, Basir dikenal sebagai suara yang lantang membela kepentingan rakyat kecil. Ia konsisten menyuarakan aspirasi warga desa terpencil, memperjuangkan infrastruktur jalan, akses pendidikan, fasilitas kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. Ia bukan hanya wakil rakyat, tapi juga sahabat rakyat. Seseorang yang tak segan turun langsung ke lapangan, mendengar keluhan warga, dan mencarikan solusi bersama.
Apa yang membuat Basir Solissa berbeda dari banyak politisi lainnya adalah ketulusan. Ia tidak mencari panggung, ia mencari perubahan. Ia tidak mengejar jabatan, ia mengejar keadilan. Ia tidak datang hanya saat kampanye, tetapi selalu hadir di saat warga membutuhkan. Sosoknya menjadi inspirasi bahwa politik sejatinya adalah alat untuk kebaikan, bukan sekadar arena perebutan kekuasaan.
Perjalanan Basir Solissa mengajarkan satu hal penting: mimpi besar tak akan tumbuh dalam jiwa yang mudah menyerah. Ia mungkin gagal berkali-kali, tapi ia tak pernah kehilangan arah. Ia tetap percaya pada kekuatan suara rakyat, kekuatan niat baik, dan kekuatan perjuangan yang konsisten.
Kini, Basir duduk di kursi DPRD bukan untuk dirinya sendiri. Ia duduk di sana membawa harapan ribuan masyarakat Ambalau dan Waesama. Dan selama ia masih diberi waktu, ia akan terus menyuarakan jeritan rakyat yang selama ini terpinggirkan.
Basir Solissa adalah cermin dari politisi hebat. Bukan karena jabatannya, tapi karena hati dan pengabdiannya. [Narmar]
.
Discussion about this post