Lensa Maluku, – Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Provinsi Maluku, Selasa (7/07/2020) melaunching Pengawasan Pemilihan Kepala Daerah atau pilkada serentak 2020 di masa pandemi Covid-19.
Kepala Devisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Provinsi Maluku, Paulus Titaley, kepada wartawan di Ambon mengatakan, kegiatan yang berlangsung secara virtual meeting ini bertujuan mensinergikan fungsi pengawasan yang adalah tugas semua elemen masyarakat.
“Kami merasa penting karena Bawaslu tidak bisa sendiri di masa pandemi dan juga 4 kabupaten yang akan melaksanakan Pilkada memiliki ciri khas khusus untuk tantangan wilayahnya yakni SBT, Aru, MBD dan Bursel terbatas dalam berbagai hal,” jelas Paulus.
Bawaslu turut melibatkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Maluku untuk memberikan arahan kepada 4 kabupaten penyelenggara Pilkada, termasuk memberikan pesan-pesan dalam menjaga keselamatan pada saat penyelengaraan dan pengawasan Pilkada di 4 kabupaten Yaitu, Kabupaten Maluku Barat Daya dan Kabupaten Kepulauan Aru, Seram Bagian Timur dan Kabupaten Buru Selatan
Disadari betul banyak kendala yang akan ditemui dalam pelaksanaan Pilkada nanti, salah satunya adalah keterbatasan jaringan internet.
”Sarana informasi komunikasi karena dimasa pandemi ini sudah dibatasi dengan transportasi yang tidak ada, dibatasi dengan pertemuan langsung, terbatas lagi dengan jaringan internet dan ini memang tantangan bagi kami,” jelasnya.
Menurut dia, hal-hal inilah yang sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan fungsi dan tugas pengawasan. Sehingga dia berharap semua elemen masyarakat harus sadar dan harus bisa mengawasi bersama-sama tanpa mengurangi kualitas dari penyelenggaraan dan pengawasan Pilkada itu.
Karena itu, protokol kesehatan sudah menjadi harga mati bagi Bawaslu dimasa pandemi ini, tugas pengawasan Pilkada tetap harus berjalan dan protokol kesehatan harus digunakan.
“Protokol kesehatan sebagai standar keselamatan bagi penyelenggara Pilkada maupun bagi pemilih dan tentunya berdampak luas bagi masyarakat seluruhnya,” kata Paulus.
Menyangkut peserta launching Paulus katakan, peserta adalah dari 4 kabupaten, stakeholder, penyelenggaranya, pengawasnya, pihak keamanan TNI dan Polri juga Pemda ikut secara virtual mengikuti acara launching, OKP, Ormas yang ada di 4 kabupaten termasuk Parpol pengusung pasangan calon, semuanya ikut secara virtual. (LM-03)
Discussion about this post