Lensa Maluku,- Usahatani sayuran yang diupayakan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai untuk mendukung ketahanan pangan membawa keberkahan di akhir bulan ini. Terbukti sebanyak 40 ikat sayuran selada hidroponik dan 3 kilogram tomat diborong masyarakat sekitar, Jumat (31/10).
Kegiatan panen dilaksanakan di area kebun hidroponik Lapas Wahai yang dikelola langsung oleh warga binaan di bawah bimbingan Petugas Pembinaan. Selain menjadi kegiatan positif, panen ini juga menjadi bukti nyata bahwa program pembinaan kemandirian mampu memberi manfaat ekonomi baik bagi warga binaan maupun masyarakat.
Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menyampaikan bahwa keberhasilan panen ini merupakan hasil kerja keras dan keseriusan warga binaan dalam mengikuti pembinaan kemandirian bidang pertanian.
“Kami terus mendorong warga binaan untuk produktif dan mandiri. Melalui program ketahanan pangan ini, mereka tidak hanya belajar bertani, tapi juga menghasilkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat. Inilah wujud nyata bahwa Pemasyarakatan pasti bermanfaat,” ujar Tersih.
Sementara itu Kepala Subseksi Pembinaan, Merpaty S. Mouw, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi pembinaan berkelanjutan yang menyiapkan warga binaan untuk kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang berguna.
“Kami membimbing mereka agar memahami proses bertani mulai dari penyemaian hingga panen. Ketika hasilnya diborong masyarakat, itu menjadi motivasi tersendiri bagi mereka untuk terus berbuat positif,” jelas Merpaty.
Salah satu warga masyarakat yang turut memanen dan membeli hasil panen, Melfa, mengatakan bahwa produk dari kebun Lapas Wahai memiliki kualitas sangat baik dan layak konsumsi.
“Sayurannya segar dan harganya terjangkau. Kami senang bisa ikut mendukung program pembinaan ini, karena selain membantu warga binaan, kami juga mendapat hasil panen yang bagus,” tutur Melfa dengan antusias.
Ditempat berbeda, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, terus memberikan apresiasinya. “Apa yang dilakukan Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan se-Maluku tak terkecuali Lapas Wahai adalah komitmen kami untuk mendukung program pemerintah sekaligus mewujudkan pemasyarakatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Kami memberikan apresiasi kepada Lapas Wahai yang selalu berprogres dari waktu ke waktu,” ucap Ricky.
Kegiatan panen ini menjadi bukti nyata sinergi antara pembinaan dan pemberdayaan ekonomi di Lapas Wahai. Melalui dukungan Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan serta semangat seluruh jajaran, Lapas Wahai terus berkomitmen menjadikan pembinaan warga binaan tidak hanya berorientasi pada perubahan perilaku, tetapi juga pada peningkatan produktivitas dan manfaat sosial bagi masyarakat luas. (LM-05)











Discussion about this post