Lensa Maluku, – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Ambon gandeng Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Ambon adakan pelatihan barista dalam meningkatkan keterampilan dan kemandirian Klien Pemasyarakatan, Kegiatan ini dilaksanakan di BPVP Ambon dengan dukungan Griya Abhipraya Bupolo sebagai wadah pembimbingan dan pelatihan, Selasa (9/9).
Kepala Bapas Ambon, Ellen M. Risakotta, menyampaikan pelatihan ini merupakan strategi pembimbingan kemandirian Klien yang bersifat produktif dan aplikatif. Ia menegaskan profesi barista bukan sekadar tren, tetapi peluang kerja yang nyata dan menjanjikan.
“Kami tidak ingin Klien hanya kembali ke masyarakat tanpa bekal. Kegiatan ini adalah salah satu wujud nyata pembinaan berbasis keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan lapangan. Dunia kopi terus berkembang, dan profesi barista membuka peluang kerja maupun usaha mandiri yang layak untuk mereka tekuni,” jelas Ellen.
Pelatihan ini dirancang untuk membekali Klien dengan keterampilan praktis di bidang perkopian, khususnya profesi barista. Sebelum masuk ke sesi praktik, para peserta terlebih dahulu diberikan pemahaman dasar seputar jenis kopi, sejarah kopi, karakteristik rasa, dan pengenalan berbagai alat penyeduh, seperti grinder dan mesin espresso. Tahap teori ini menjadi fondasi penting sebelum Klien mulai mengasah keterampilan teknis sebagai barista.
“Sebelum menyentuh alat, peserta perlu tahu dulu apa itu kopi, dari mana asalnya, bagaimana prosesnya hingga sampai ke cangkir. Memahami ini membuat mereka lebih menghargai profesi barista dan proses di balik setiap sajian kopi,” ujar Raymond, instruktur pelatihan dari BPVP Ambon.
Selanjutnya, instruktur memperkenalkan cara mengoperasikan mesin espresso, mengatur tingkat kehalusan bubuk kopi dengan grinder, dan teknik dasar membuat minuman kopi. Ia juga memberikan penjelasan mendetail mengenai cara mengoperasikan mesin espresso, pengaturan tingkat kehalusan bubuk kopi menggunakan grinder, dan teknik dasar pembuatan berbagai jenis minuman kopi yang disampaikan dalam materi teori sebagai persiapan sebelum peserta memasuki tahap praktik.
Salah satu Klien inisial R yang mengikuti pelatihan sangat antusias mengikuti pelatihan ini. “Saya baru tahu ternyata kopi punya banyak jenis dan cara penyeduhan. Saya jadi tertarik untuk serius belajar. Semoga nanti bisa buka kedai sendiri,” harapnya.
Kegiatan ini merupakan strategi reintegrasi sosial yang diterapkan Bapas Ambon untuk membekali Klien dengan kemampuan mandiri. Dengan adanya pelatihan ini, Bapas Ambon berharap mencetak Klien yang tidak hanya siap kembali ke masyarakat, tetapi juga memiliki daya saing, produktif, dan mandiri secara ekonomi.(LM-05)
Discussion about this post