Lensa Maluku, – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea mengharumkan nama Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Maluku dalam kancah nasional pada ajang Indonesian Prison Products and Arts Festival (IPPAFest) 2025.
Lapas Namlea meraih prestasi membanggakan sebagai UPT terbaik ke-2 dengan kategori penjualan produk hasil karya Narapidana terbanyak. Penghargaan itu dianugerahkan kepada Lapas Namlea pada penutupan IPPAFest yang digelar di Pantai Aloha PIK 2 Jakarta, Minggu (10/8).
Minyak Kayu Putih 86 yang merupakan produk unggulan Lapas Namlea asli dari Pulau Buru menjadi produk primadona bagi masyarakat umum maupun tamu undangan yang hadir dalam festival yang berlangsung dari 8 hingga 10 Agustus 2025 itu, tak terkecuali para pimpinan tinggi dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dan Ditjenpas.
“Sebuah prestasi yang membanggakan yang berhasil kami torehkan dalam festival produk karya warga binaan. Melalui minyak kayu putih 86 asli produk warga binaan, kami ingin menunjukkan eksistensi Lapas Namlea sebagai Lapas yang menghasilkan produk unggulan dan berkualitas dan berciri khas maluku. Ajang ini sekaligus menunjukkan warga binaan Lapas Namlea mampu berkreativitas dan berkarya meskipun di tempat terbatas sejalan dengan tema IPPAFest “Creation Beyond The Bars,” ungkap Kepala Lapas Namlea, M. M. Marasabessy.
Menurutnya, penghargaan ini menjadi prestasi bagi seluruh jajarannya yang telah berkomitmen untuk mengoptimalkan program pembinaan kemandirian bagi warga binaan dalam menghasilkan produk-produk yang kreatif dan inovatif.
“Dengan sentuhan khas daerah Maluku khususnya di Pulau Buru, warga binaan kami mampu menciptakan produk yang mempunyai ciri khas tersendiri yakni Minyak Kayu Putih dengan aroma khas dan khasiatnya yang begitu luar biasa. Tentunya pencapaian ini tidak terlepas dari kerja keras kita semua dan berkat dukungan dari Kanwil Ditjenpas Maluku,” tambahnya.
Minyak Kayu Putih 86 merupakan produk baru Lapas Namlea yang di _rebranding_ dari produk sebelumnya dengan nama Carlea. Sempat mengguncang pameran hasil karya warga binaan pada 2017 silam, kini Lapas Namlea kembali _comeback_ gemilang dengan 86-nya sebagai produk terlaris dalam IPPAFest 2025. Dari 150 botol yang dipasarkan di stan Kanwil Ditjenpas Maluku, seluruhnya ludes terjual.
Kepala Kanwil Ditjenpas Maluku, Ricky Dwi Biantoro, yang menerima penghargaan tersebut memberikan apresiasi tinggi kepada Lapas Namlea yang telah berhasil memadukan kearifan lokal daerah Maluku sebagai salah satu daerah penghasil minyak kayu putih dengan pemberdayaan warga binaan dalam menghasilkan produk unggulan.
“Penghargaan yang kami dapat ini juga tidak terlepas dari upaya Lapas Namlea dalam memaksimalkan program pembinaan bagi warga binaan yang telah berhasil menciptakan produk yang bernilai tinggi yakni minyak kayu putih. Kami berterima kasih kepada Lapas Namlea yang telah membanggakan Kanwil Ditjenpas Maluku dalam perhelatan ini. Harapannya, Lapas Namlea dapat melanjutkan pencapaian ini dengan terus memperkenalkan produk ini ke masyarakat luas,” harapnya.
Lewat prestasi membanggakan ini, Lapas Namlea menunjukkan produk warga binaan mampu bersaing dan menarik animo masyarakat. Kedepan, Lapas Namlea akan terus berkomitmen dalam mengoptimalkan program pembinaan kemandirian khususnya dalam memberdayakan warga binaan menghasilkan produk UMKM yang berkualitas.(LM-04)
Discussion about this post