
Lensa Maluku,- Wilayah Kabupaten Buru Selatan saat ini terus di guyur hujan. Intensitas hujan yang besar dalam kurun waktu yang lama mengakibatkan terjadinya banjir, serta longosoran yang membawa material tanah dan bebatuan.
Akibat longsoran itu ruas jalan yang menghubungkan kecamatan Namrole yang menjadi pusat ibukota kabupatan Buru Selatan dengan kecamatan Waesama sempat terhenti.
Selain longsor, hujan deras juga mengakibatkan banjir karena luapan air sungai dan menggenangi 13 rumah milik masyarakat adat di dusun Fatiban desa Hote kecamatan Waesama Kabupaten Buru Selatan. Tertutupnya ruas jalan tersebut membuat arus lalulintas dari kecamatan Waesama ke Kota Namrole dan sebaliknya terganggu.
Sementara masyarakat yang rumahnya tergenang banjir akibat luapan air sungai yang berada di dekat dusun Fatiban harus mengungsi mencari tempat yang aman untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Informasi yang diperoleh Media ini Minggu (3/7) longsoran yang menutupi ruas jalan yang menghubungkan Kota Namrole dan kecamatan Waesama terjadi Minggu dini hari. Longsoran ini terjadi akibat hujan yang terus mengguyur Kota Namrole sejak beberapa pekan terkahir.
“ Jadi ruas jalan yang tertutup material longsor akibat curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini,”ujar salah Salim salah satu warga yang hendak membuat perjalan ke desa Wamsisi Minggu kemarin. Untuk memperlancar arus lalulintas masyarakat sebutnya, bersama masyarakat yang ada di sekitar Tanjung Waeioyo lokasi dimana terjadi longsoran telah berupaya untuk membersihakn material longsoran dan pepohonan yang menutuputi badan jalan. “ Yang kita bersihkan ini sesuai kampuan kita saja. Yang penting kenderaan roda dua bisa melewati ruas jalan tersebut,”ungkapnya.
Salim berharap pemerintah daerah lewat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) bisa mengerahkan alat berat untuk memindahkan material longsoran yang menutupi badan jalan. “ Untuk membersihkan material longsoran butuh alat berat,”pintanya.
Langkah tersebut perlu dilakukan sehingga kenderaan roda empat baik angkutan umum maupun kenderaan pribadi bisa melewati ruas jalan itu. “ Kalau untuk saat ini yang bisa dilewati hanya kenderaan roda dua. Untuk kenderaan roda empat belum bisa karena material longsoran yang menutupi badan jalan sangat banyak,”sebutnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buru Selatan Awat Mahulauw yang dikonfirmasi koran ini membenarkan kejadian tersebut.
“ Memang benar akibat hujan yang melanda wilayah Kabupaten Buru Selatan ada terjadi lonsgoran yang menutupi ruas jalan lintas Namrole-Waesama serta banjir yang mengenangi 13 rumah warga di dusun Fatiban desa Hote ,”akuinya.
Mahulauw yang juga orang nomor satu di BPBD Kabupaten Buru Selatan itu mengatakan untuk ruas jalan sendiri, masyarakat sudah berupaya untuk melakukan pembersihan. Hanya saja untuk bisa dilewati kenderaan roda dua. “ Hanya kenderaan roda dua yang bisa lewat saat ini. Sementara untuk kenderaan roda empat belum bisa,”sebutnya.
Sementara terkait dengan penanganan terhadap 13 kepala keluarga yang rumahnya terendam banjir, Mahulauw mengaku sementara dilakukan pendataan untuk selanjutnya dilakukan langkah-langkah antisipatif.
“ Kita lewat tim sudah melakukan pendataan dilapangan untuk selanjutnya dilakukan penanganan tanggap darurat,”terangnya.
Terkait dengan kondisi cuaca ekstrim yang masih terus terjadi, Mahulauw menghimbau kepada seluruh masyarakat yang ada di wilayah kabupaten baik yang ada di pusat kota Namrole maupundi enam kecamatan untuk selalu meningkatkan kewaspadaan.
“ Saya minta kepada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai, tepi pantai dan lereng-lereng bukit untuk tetap meningkatkan kewaspadaan , karena bencana ini datang tidak bisa diprediksikan,”ingatnya.
Bukan hanya itu, untuk masyarakat yang melakukan aktivitas dilaut agar selalu meningkatkan kewaspadaan. “Pantau selalu informasi cuaca yang dikeluarkan BMKG selaku instansi resmi sebelum melakukan perjalanan atau melakukan aktivitas di laut,”tutupnya (LM-03)
Discussion about this post