Lensa Maluku, – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai kembali tunjukkan peran aktifnya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional sesuai Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto.
Lewat pembinaan kemandirian, Warga Binaan sukses memanen hasil bumi berupa delapan kg pare dan satu kg cabai merah di lahan produktif Lapas, Selasa (11/11).
Kepala Subseksi Pembinaan, Merpaty S. Mouw, menjelaskan kegiatan pertanian dirancang sebagai kurikulum praktik bagi Warga Binaan agar memiliki bekal keterampilan yang mumpuni saat kembali ke masyarakat. “Prosesnya dilakukan secara profesional, mulai dari pengolahan tanah, pemilihan bibit, perawatan, hingga penanganan hama. Hasil panen ini akan kami distribusikan ke pedagang pengumpul di sekitar Wahai, sebagian akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dapur Lapas sehingga terjadi siklus ekonomi yang sehat,” jelasnya.
Cabai dan pare yang dipanen ini merupakan hasil nyata dari pembinaan kemandirian. Selain meningkatkan keterampilan bertani, Warga Binaan juga belajar bagaimana hasil jerih payah mereka bermanfaat. “Ini menunjukkan semangat tanggung jawab dan kemandirian yang terus tumbuh di antara mereka,” tambah Merpaty.
Sementara itu, Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menyampaikan kebanggaannya atas hasil kerja keras Warga Binaan. Menurutnya, kesuksesan panen ini adalah bukti nyata program Pemasyarakatan tidak hanya berfokus pada hukuman, tetapi juga pemberdayaan dan pembekalan keterampilan.
Panen cabai dan pare ini bukan sekadar rutinitas, tetapi wujud kontribusi nyata Lapas Wahai terhadap ketahanan pangan di wilayahnya. “Ini membuktikan kepada publik bahwa di balik tembok penjara, Warga Binaan mampu menjadi produsen yang produktif, bukan hanya konsumen,” ungkap Tersih seraya berharap bekal bertani ini memotivasi Warga Binaan untuk memulai usaha mandiri di sektor pertanian setelah bebas sehingga mengurangi potensi kembali melakukan tindak pidana.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, memuji keberhasilan Lapas Wahai dalam program pertanian yang telah mendukung program pemerintah yang menitikberatkan pada pembinaan yang memberdayakan. “Keterampilan bercocok tanam yang diperoleh Warga Binaan diharapkan menjadi modal berharga untuk berintegrasi kembali ke masyarakat dan membangun kehidupan yang lebih baik,” harapnya.
Melalui program pertanian ini, Lapas Wahai berkomitmen untuk terus meningkatkan produktivitas dan kemandirian Warga Binaan. Program ini juga diharapkan terus dikembangkan menjadi komoditas unggulan Lapas Wahai yang berkelanjutan.(LM-05)











Discussion about this post