Jakarta – Sungguh istimewa Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah tepat bersamaan dengan peringatan Kenaikan Isa Al-Masih 2021 Masehi. Sebuah momen bersejarah di dunia dan di Indonesia tentang toleransi dan kebersamaan dalam menjalankan ibadah agama masing-masing.
“Jadikan persamaan tanggal di Hari Lebaran dan Kenaikan Hari Isa Al-Masih sebagai rasa persahabatan dan kerukunan antar umat beragama. Indonesia sebagai negara berdasarkan Pancasila menjunjung nilai-nilai ketuhanan dalam bernegara, bermasyarakat dan beragama,” kata Syafrudin Budiman, SIP Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai UKM Indonesia di Jakarta, Kamis (13/05/2021).
Menurut Intelektual muda muslim ini, Hari Isa Al-Masih dan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah dengn damai ini, bisa menjadi bukti toleransi beragama di Indonesia telah lama terwujud. Kata pria yang biasa disapa Gus Din ini, jangan sampai timbul konflik-konflik antar agama, intoleransi, permusuhan apalagi sampai kebencian.
“Idul Fitri menjadi perayaan umat Islam sebagai hari kemenangan dan kesucian, setelah menunaikan satu bulan ibadah puasa Ramadhan. Sementara Kenaikan Isa Al-Masih atau Kenaikan Yesus Kristus yang diperingati oleh umat Nasrani, baik Katolik dan Protestan,” tukas Gus Din sosok muda pegiat HAM dan Anti Diskriminasi ini.
Kata pengusaha media ini, sejarah cerita kenaikan Yesus Kristus diabadikan dalam seni Kristen sejak abad ke-9 Masehi. Kejadian ini tercatat dalam Kisah Para Rasul, ketika Yesus berpesan, “kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
“Sehingga ada makna dan pesan iman dari Kenaikan Yesus Kristus ke surga. Yakni agar mereka yang beriman tidak perlu takut dan khawatir sebagai perpanjangan Tuhan melanjutkan karya-karya-Nya. Selanjutnya, kenaikan Yesus ke surga memperkokoh keyakinan bagi umat Kristiani bahwa Tuhan hidup,” jelas Gus Din
Karena itu lanjut Gus Din, umat Nasrani tidak perlu takut, karena Yesus berjanji tidak akan pergi dan akan terus menyertai para umatnya yang beriman.
“Umat Nasrani diharapkan senantiasa bersukacita dan semangat melayani, bahkan di kehidupan yang penuh penderitaan. Bahkan Tuhan selalu hadir bersama umat di saat kejadian paling sulit,” papar Gus Din yang paham kristologi ini.
Katanya, Hari Kenaikan Isa Al-Masih adalah proses pembelajaran kepada manusia agar tidak hanya hidup dalam kenikmatan dunia semata. Namum lanjutnya, umat manusia juga harus memperhatikan kehidupan spiritual, hubungan diri manusia dengan Tuhan.
“Kenaikan Yesus Kristus ke surga akan menjadi bukti nyata adanya kehidupan setelah kematian. Ada empat kejadian penting dalam Kristen, yaitu Kelahiran Kristus atau Natal, Wafatnya Yesus Kristus atau penebusan dosa, Paskah atau Kebangkitan Kristus dan Kenaikan Yesus Kristus ke surga. Kenaikan Isa Al-Masih adalah momen Yesus Kristus naik ke surga sambil disaksikan oleh murid-murid-Nya,” terang Gus Din.
Untuk itu kata Ketua Umum Partai UKM ini, peringatan hari keagamaan yang berbeda ini terbilang istimewa lantaran langka terjadi. Selain menjadi hari besar bagi masing-masing agama, perayaan Lebaran dan Kenaikan Isa Al-Masih Ini adalah ruang untuk mempererat toleransi dan kebhinekaan.
“Perayaan Hari Kenaikan Isa Al Masih ditetapkan sebagai hari libur nasional. Kenaikan Yesus Kristus diperingati pada 39 hari setelah Minggu Paskah, 40 hari setelah Sabtu Paskah, atau 41 hari setelah Jumat Agung. Tahun 2021 Masehi ini, Hari Paskah jatuh pada Minggu tanggal 4 April 2021,” ungkap Gus Din.
Sehingga kata pria asal Jawa Timur ini, setelah 39 hari, tepat 13 Mei 2021 adalah Hari Kenaikan Isa Al-Masih yang bersamaan pada Hari Raya Idul Fitri bagi umat muslim.
“Damai itu indah, kebersamaan adalah barokah. Kita berbeda-beda tetap satu jua dalam bingkai NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika,” pungkas Sarjana Ilmu Politik lulusan FISIP Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) ini. (red)
Discussion about this post