Lensa Maluku, – Perjalanan panjang penuh makna ditempuh Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, bersama istri tercinta, Maya Baby Rampen (Ketua TP-PKK Maluku), menuju Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.
Kehadirannya ke Bacan dalam rangka menghadiri syukur perayaan HUT ke-90 Gereja Protestan Maluku (GPM), Sabtu 6 September (besok) menjadi simbol persaudaraan iman yang menembus batas provinsi.
Rombongan berangkat dari Ambon menuju Ternate dengan penerbangan selama kurang lebih satu setengah jam. Dari Bandara Sultan Babullah Ternate, Gubernur masih harus menunggu penerbangan lanjutan ke Bacan. Namun, waktu transit itu tidak disia-siakan.
Di lantai empat Bela Hotel Ternate, suasana penuh kehangatan tercipta saat Gubernur Hendrik Lewerissa bertemu dengan Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos. Perjumpaan makan siang yang awalnya sederhana berubah menjadi perbincangan akrab sarat makna.
Saling lempar canda, tawa, dan cerita ringan di sela obrolan serius membuat ruang pertemuan itu penuh keakraban. Hadir mendampingi Lewerissa, Kepala Dinas Kominfo Maluku Melkias Lohy, Kepala Biro Hukum Setda Maluku Hendrik Hermawan, serta Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Maluku Fibra Breemer.
Kedua pemimpin membicarakan berbagai isu penting mulai dari pembangunan di kawasan timur Indonesia, pengelolaan potensi laut yang kaya, pertanian, perkebunan, serta peningkatan pengembangan Aparatur Sipil Negara, hingga upaya mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan sejahtera. Mengingat Maluku dan Maluku Utara mempunyai ikatan sejarah dan budaya yang kuat.
Usai bertemu Gubernur Maluku Utara, Gubernur berkesempatan mengunjungi Kedaton Kesultanan Ternate. Dengan kagum, ia menatap arsitektur megah peninggalan sejarah itu. Baginya, bangunan tersebut bukan hanya simbol budaya, tetapi juga saksi kejayaan Ternate di masa lampau.
Perjalanan berlanjut. Dari Bandara Sultan Babullah, Gubernur dan rombongan menempuh penerbangan 45 menit menuju Bacan. Setibanya di ibukota Kecamatan Halmahera Selatan, rombongan disambut hangat oleh Ketua MPH Sinode GPM, Pdt. Elifas T. Maspaitella dan Sekretaris Umum Sinode, Pendeta S.I. Sapulette, sebelum diarahkan menuju Gereja El Roy Tomoli.
Tarian adat yang dibawakan putra-putri setempat menyambut kedatangan Gubernur dan istri. Dengan senyum penuh ketulusan, Gubernur menyapa anak-anak, memeluk mereka, bahkan meluangkan waktu untuk berfoto bersama.
Gubernur bersama istri, dan rombongan dijamu dengan hidangan sore bersama Ketua Klasis yang datang dari berbagai daerah dalam wilayah pelayanan GPM. Suasana penuh kekeluargaan itu semakin terasa saat Wakil Bupati Halmahera Selatan dan Sekda Kabupaten turut hadir.
Dalam sebuah pertemuan meja bundar, Gubernur berdiskusi dengan pimpinan sinode terkait agenda perayaan HUT ke-90 GPM yang akan berlangsung besok.
Gubernur menekankan bahwa perayaan 90 tahun GPM bukan sekadar perayaan ritual, tetapi momentum refleksi untuk terus memperkuat iman sekaligus peran gereja dalam membangun masyarakat.
Malamnya ia memenuhi undangan jamuan makan malam di Gereja Bethel, Desa Tuakona, diawali dengan doa oleh Pdt. Yohanis Manuhuttu.
Bagi Gubernur, kehadirannya di Bacan bukan hanya sebagai undangan resmi, melainkan sebagai wujud pengabdian seorang pemimpin. Dengan perjalanan panjang yang ditempuh, senyuman hangat yang diberikan, hingga pertemuan lintas pemimpin daerah, Hendrik Lewerissa sekali lagi menunjukkan bahwa kepemimpinan sejati bukan sekadar soal kekuasaan, tetapi juga soal hadir, menyapa, dan membangun persaudaraan.(LM-05)
Discussion about this post