![](https://lensamaluku.com/wp-content/uploads/2024/10/IMG-20241022-WA0003.jpg)
Lensa Maluku,- Wakil Bupati Buru Selatan Gerson Eliezer Selsily mengatakan, membangun kehidupan baru bagi daerah Buru Selatan di masa depan sangatlah tepat jika menggunakan konsepsi kemandirian lokal.
Selsily menyampaikan itu dalam sambutannya pada acara Semarak KNPI Buru Selatan, Senin (20/9).
Dalam acara itu, KNPI Buru Selatan melaksanakan Penyuluhan Hukum, pembagian sembako dan sosialisasi Vaksina serta masker
Selain Wakil Bupati sebagai pemateri, Wakapolres Buru Kompol Jenny Parinussa dan Juanda Umasugy dari akademisi.
Mendampingi Wakil Bupati, Asisten I Alfario Soumokil, turut hadir dalam kegiatan itu, Kapolsek Waesama Ipda Dede Rifai dan Camat Waesama.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh KNPI Buru Selatan tersebut bertemakan, ‘Sukseskan Semarak KNPI, momentum 100 hari kerja Bupati dn Wakil bupati kabupaten buru Selatan.
Wakil Bupati dalam sambutannya menyampaikan, Kabupaten Buru Selatan dibentuk pada tahun 2008. Selama kurun waktu 13 tahun, Kabupaten Buru Selatan berdiri tegak, walaupun ujian datang silih berganti.
“Era reformasi telah mendorong kita menjadi kabupaten yang demokratis. Pemerintah daerah telah berusaha membangun keseimbangan sehingga kita dapat berharap akan tercipta kehidupan kebangsaan yang demokratis dan dinamis,” jelas Selsily.
Dikatakan, makna hakiki membentuk kabupaten ini untuk melindungi hak-hak masyarakat dan melindungi wilayah Buru Selatan, memajukan kesejahteraan masyarakat, mencerdaskan kehidupan warga Buru Selatan, menjaga ketertiban daerah berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
“Kita semua menginginkan Buru Selatan kedepannya lebih berkembang, semangat nilai dan konsesus dasar berdirinya kabupaten Buru Selatan ini,” ujar Selsily.
Selsily berharap, persoalan yang bernuansa kedaerahan yang sempit agar dapat diredam dengan pendekatan stabilitas politik.
Dikatakan, dengan kondisi seperti itu, kita harus tetap yakin bahwa persatuan dan kesatuan masyarakat tetap kokoh di kabupaten Buru Selatan tercinta ini.
“Membangun kehidupan baru bagi daerah Buru Selatan di masa depan sangatlah tepat jika menggunakan konsepsi kemandirian lokal,” ucap Selsily.
Dimana pendekatan kebudayaan lokal menjadi bagian dari strategi pembangunan masyarakat dan daerah.
“Pendekatan ini diyakini dapat menumbuhkan kebanggaan pada setiap warga Buru Selatan Terhadap diri dan budayanya.
Yang perlu kita ingat modal dasar pembangunan adalah Pancasila, UUD 45, bhineka tunggal Ika dan NKRI ditambah wawasan Nusantara sebagai geopolitik dan ketahanan nasional sebagai geostrategis.
Membangun Buru Selatan jelas Selsily, diperlukan kemampuan yang harus di miliki setiap komponen masyarakat Buru Selatan sebagai motivator untuk maju mengejar prestasi.
”bijak dalam bertindak dan bertutur kata, profesional dalam bekerja, jujur dan berintegritas, bekerja keras dan berani mengambil resiko secara terukur,” ujar Selsily. (***)
Discussion about this post