Lensa Maluku,- RSUD Dr. Salim Alkatiri di Namrole Kabupaten Buru Selatan (Bursel) kerap kesulitan memenuhi kebutuhan darah untuk pelayanan medis di Rumah Sakit tersebut.
Diketahui Permintaan darah saat ini oleh Masyarakat di Bursel tidak dipenuhi oleh RSUD Dr. Salim Alkatiri di Namrole.
Hal itu disampaikan Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Buru Selatan, Afrizal Warhangan kepada Media ini di RSUD Namrole Jumat 24/5/2024, saat mencari pendonor bagi keluarganya yang sedang sakit.
Pasalnya menurut Ketua PD Pemuda Muhammadiyah itu, tidak ada bank darah yang disiapkan oleh RSUD Dr. Salim Alkatiri hingga saat ini.
“Akhirnya pasien yang membutuhkan darah secara mendadak terpasak harus mencari sana sini pendonor sendiri dari luar, terlambat cari nyawa pasien jadi taruhan” bebernya.
Dia menyampaikan Personil TNI-Polri setempat selalu menjadi sasaran/mayoritas pedonor untuk mengatasi permasalahan dimaksud. Namun Personil TNI-Polri ketika pasien membutuhkan juga terbatas.
Warhangan menyebut saat ini sangat diperlukan Bank Darah di Rumah Sakit (BDRS) Namrole sebagai sebuah unit pelayanan yang bertanggung jawab atas ketersediaannya darah untuk transfusi yang aman, berkualitas dan dalam jumlah yang cukup untuk mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Afrijal mengaku kebutuhan pasokan darah untuk menyelamatkan nyawa orang sangat tinggi. Pasien di RSUD selalu kesulitan pemenuhan darah di latar belakangi sulitnya mencari sukarelawan yang mendonorkan darahnya.
Baginya satu tetes darah yang didonorkan ini akan sangat berharga dan bisa membantu banyak nyawa,” ungkapnya.
Namun disisi lain, Ketua PD Pemuda Muhammadiyah mengaku pelayanan kesehatan oleh dokter di RSUD Dr. Salim Alkatiri di Namrole saat ini sudah semakin bagus, tinggal diupayakan persediaan darah di RSUD karena hukumnya wajib.
“Peran penting dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bursel juga dibutuhkan dalam membantu memenuhi kebutuhan darah untuk pelayanan medis di rumah sakit,” tandasnya. (LM-04)
Discussion about this post