Lensa Maluku, – Rentetatan positif program pembinaan kemandirian warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea kembali berlanjut. Hanya dalam dua hari, Lapas Namlea berhasil laksanakan panen berturut-turut dan yang terbaru 150 ikat dihasilkan Lapas Namlea dari hasil pemanfaatan lahan kosong didalam tembok Lapas, Selasa (21/10).
Kepala Lapas Namlea, Muhammad M. Marasabessy mengaku senang dengan panen tanpa jeda yang dilaksanakan Lapas Namlea. Diketahui, sebelumnya, sebanyak 1000 jagung juga berhasil dipanen pada Senin kemarin. “Baru sehari setelah panen jagung, tanaman sawi kita juga sudah mencapai usai matangnya sebanyak ratusan ikat. Hal ini tentu merupakan capaian kita semua yang berhasil memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan produktif,” ujar Marasabessy.
Ia menambahkan panen berkelanjutan ini terus dilakukan dikarenakan hampir sebagian besar lahan Lapas Namlea kini dijadikan lahan Sarana Asimilasi Edukasi (SAE) di bidang agribisnis. “Karena arahan Bapak Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam mendukung ketahanan pangan, setiap lahan kosong kami sulap jadi tempat untuk bercocok tanam baik itu diluar maupun didalam tembok,” tambahnya.
Dari segi manfaat, Mantan Kepala Bapas Ternate itu juga menyampaikan omset dari panen ini juga dapat dijadikan sebagai premi atau bagi warga binaan serta disetorkan sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
“Per hari ini kita sudah berikan premi bagi warga binaan per orang sebesar Rp. 811.000 dan masih akan meningkat apabila ada panen lagi. Ini adalah salah bentuk pemenuhan hak warga binaan sesuai dengan Undang-Undang Pemasyarakatan. Selain itu, kita juga terus berupaya memenuhi target PNBP yang sudah ditetapkan untuk tahun 2025 ini,” pungkas Marasabessy.(LM-04)
Discussion about this post