Lensa Maluku,- Pasangan calon bupati Buru, Muhammad Daniel Rigan (MDR) dan calon wakil bupati, dr Harjo Udanto Abusalam disambut sepuluh ribuan massa pendukung.
Ribuan masyarakat yang menyambut kepulangan mereka, calon Bupati, MDR menegaskan, kalau masyarakat di daerahnya sudah ingin perubahan.
“Kalian lihat masyarakat begitu membludak. Intu bukan kenapa-kenapa, tapi sudah 20 tahun rakyat Buru ingin perubahan dan hari ini mereka menyatakan sikap itu kepada publik bahwa ini kami,”tegas MDR di hadapan wartawan , Minggu sore (18/8/2024).
Suami artis Bela Sohfie ini mengatakan, dari Dapil II, Waeapo, Lolongquba hingga Waelata masyarakat dengan suka rela datang menjemput Paslon MANDAT dengan menggunakan 50 kendaraan roda empat.
“Saya mau membayar, mereka tolak.Tidak mau mereka ambil duit. Dari ongkos mobilnya, dari makan minum mereka tanggung sendiri.Kecuali ada dari beberapa dapil yang lain saya yang membayar,”kata MDR .
Ia menceritakan, kalau masyarakat di daerahnya sudah betul-betul jenuh. Kini sudah ada waktunya mereka harus bergeser kembali kepada suatu perjalanan yang besar.
“Nah hari ini sejarah mencatat itu, sejarah mencatat itu . Bahwa tanggal 18 Agustus hari ini dan kemarin tanggal 17 Agustus hari kemerdekaan RI ke-79, hari ini juga kita secara pribadi, secara jasmani, secara hakekat menunjukan sikap untuk mau merdeka dalam semua hal dan itu sudah dibuktikan tadi,”tegas MDR.
Membludaknya lautan manusia itu telah memberikan tanggungjawab besar di pundak MANDAT guna membawa perubahan besar di Kabupaten Buru.
“Ada 130 ribu jiwa yang menaruh beban itu kepada kami untuk membuat perubahan di negeri tercinta ini,”katanya mantap.
“Kami bangga, kami senang dengan semua penyambutan pada hari ini seperti yang terlihat. Tetapi masih ada beban untuk kita menyelesaikan pilkada ini,”tambah MDR.
Dikorek informasi darinya bila kelak terpilih dan akan perubahan apa yang nanti MANDAT lakukan di Buru , dengan tangkas MDR menjelaskan, sesuai amanat UU tugas mereka berdua, adalah mencerdaskan kehidupan anak bangsa di Negeri Bupolo.
Seterusnya, mensejahterakan masyarakat Bupolo.
“Kuncinya di situ, nanti embel-embelnya ada di visi misi dan ikuti saja.Tapi ibu dari segala tujuan adalah mencerdaskan dan mensejahterakan,”tandas MDR.
Sewaktu berada di atas pesawat dan menyaksikan pemandangan dari udara begitu luasnya Kabupaten Buru dengan hamparan pegunungan yang indah dan lautan yang biru, MDR meyakini perubahan akan segera terwujud.
“Saya katakan kepada pak dokter ini pertanda perubahan akan segera terwujud. Bukan karena kami berdua, saya catat ya, karena Allah Subhanawataallah,”tukas MDR.
Sementara calon Wakil Bupati, dr Harjo Udanto Abusalam yang akrab dipanggil dr Danto menambahkan,kalau apa yang disampaikan oleh MDR sudah sangat jelasengganbarkan suasana hati perasaan mereka berdua.
“Antusiasme warga ini sampai membuat saya terharu, meneteskan air mata. Betapa besar harapan mereka yang digantungkan kepada kami agar kelak mewujudkan perubahan ini,”kata Danto terharu.
Rombongan MANDAT tiba di Bandara Namniwel dengan menggunakan pesawat reguler WingsAir, siang tadi dan disambut dengan lautan manusia yang tumpah ke bandara dengan menggunakan lebih dari seribuan motor dan yang menggunakan kendaraan roda empat berbagai jenis lebih dari dua ratus unit.
Bahkan masyarakat dari penjuru pelosok desa juga berdatangan dengan kendaraan angkutan penumpang plat kuning .
Kendaraan roda dua dan roda empat yang tidak mampu tertampung di dalam halaman Bandara Namniwel, berjejer sampai keluar dan mengular sejauh ratusan meter.
Saat tiba di bandara, MANDAT disambut tokoh adat, dan suasana terlihat sakral saat salah satu tokoh adat dengan bahasa tanah Buru melafalkan doa bahwa pasangan ini akan diberkati dan mendapat dukungan dari para leluhur.
Sesudah itu ada juga atraksi penyambutan dengan tarian dan juga cakalele.
Dari bandara, rombongan bertolak menuju Desa Jikumerasa, kampung halaman MDR. Di sana MDR dan Danto bersama istri disalele kain putih oleh mama-mama saat baru masuk Kampung Buru dan digiring berjalan kaki sampai ke Mesjid Jami An’Nur.
Tarian hadrat dan cakalele yang di mainkan para millenial muda ikut mengiring perjalanan kaki ke mesjid.
Di mesjid, MANDAT sudah ditunggu Imam Yusuf Baman dan para penghulu. Mereka kemudian melaksanakan Sholat Sunat dua rakaat, sekaligus Sholat Dzuhur .
Sesudah itu MANDAT bertolak menuju Kota Namlea dan di ish di Lapangan Pattimura.
Iring-iringan kendaraan yang menghantar rombongan terpantau jauh memanjang , sehingga perjalanan yang biasanya ditempuh kurang lebih 15 menit, telah membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam perjalanan.
Finish di Lapangan Pattimura Namlea jelang sore hari, MANDAT sempat naik panggung dan penyampaian pendukungnya untuk kembali pada malam hari ini guna mengikuti Deklarasi MANDAT Sekaligus pesta rakyat yang akan turut dimeriahkan artis Trio Macan dan Toton Kribo.(LM-04)
Discussion about this post