Lensa Maluku,- Pandemi Covid 19 telah membuat aktifitas pesantren terhenti dan tidak bisa melakukan pembelajaran di Asrama Pesantren. Pembelajaran harus dilakukan secara daring, padahal sistem pembelajaran pesantren mengharuskan bertemu dan tatap muka. Sistem belajar “sorogan” yaitu santri bertemu Kyai untuk menyetorkan hafalan ataupun bacaan kitabnya.
Untuk itu seiring dengan turunnya level PPKM Pendidikan sudah mulai melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang mensyaratkan santri sudah divaksin. untuk kesekian kalinya BIN melakukan vaksinasi bagi 1.500 santri Pondok Pesantren Riyadlul Janah di Desa Kemuning, Kec.Kresek, Kab.Tangerang.
Brigjen TNI Cahyono Cahya Angkasa turun langsung ke pesantren guna melakukan vaksinasi bagi para santri. “Pesantren adalah pilar penting dan aset berharga bagi bangsa. BIN merasa terpanggil melakukan vaksinasi bagi santri sebagai langkah strategis dalam menghadapi ancaman nasional Covid 19 di Indonesia”, tuturnya.
Sementara Kepala Sekolah Gus Aan Angsori mengatakan “sangat berterima kasih kepada Bapak Presiden Jokowi dan Bapak Kepala BIN yang sudah membantu memvaksin para santri melalui Kebinda Banten. Dengan sudah divaksin kami bisa melakukan pembelajaran tatap muka. Berkah lain adalah kami bisa merasakan internet masuk ke pesantren karena program vaksinasi ini”
Perwakilan santri juga melakukan teleconfres dengan Presiden secara langsung. Perwakilan Santri Yusuf menuturkan “Sangat senang dan bangga bisa berdialog langsung dengan Bapak Presiden. Doa kami Presiden Jokowi sehat selalu dan mampu mengemban amanah dengan baik. Dirinya juga mengimpikan suatu saat Presiden bisa berkunjung ke Pesantrennya”.
Ponpes Riyadlul Janah bisa menjadi contoh bagi masyarakat agar tidak ragu di vaksin karena Pak Kyai dan Santri sudah di vaksin.
Binda Banten dalam waktu yang bersamaan juga melakukan vaksinasi lanjutan bagi 176 warga desa Pasir Barat Kecamatan Jambe, Kab.Tangerang.(LM-03)
Discussion about this post