Lensa Maluku,- Bupati Buru Selatan, Safitri Malik Soulisa menjadi salah satu pembicara dalam Launch of the National Blue Agenda Action Partnership (NBAAP), yang digelar di Nusa Dua Hotel Bali, Senin (14/11/2022).
Peluncuran NBAAP ini merupakan kerjasama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (kemenko Marves RI) dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kementerian Kelautan dan Perikaman (KKP), dan Kementerian PPN/Bappenas.
Safitri Malik Soulisa tampil dalam diskusi panel kedua, bersama narasumber
lain yaitu Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, Bupati Mojokerto, Ika Puspitasari, Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, dan Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, dan Alan Koropitan sebagai moderator.
Adapun materi yang disampaikan Safitri yaitu, Peran Gender Dalam Membangun Inovasi Ekonomi Kelautan di Kabupaten Buru Selatan
Menurut Safitri, Pengarusutamaan Gender (PUG) merupakan strategi mengintegrasikan perspektif gender dalam pembangunan termasuk pembangunan Daerah.
Peran perempuan dalam membangun suatu negara atau suatu daerah sangat urgent dan dibutuhkan, terutama sebagai gerak langkah dan penguatan pondasi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) putera-puteri generasi penerus
“Hal ini dilakukan untuk menyiapkan fisik, mental dan karakter yang positif, cerdas, kreatif dan inovatif serta mandiri,”jelasnya.
Safitri mengungkapkan, secara geografis daerah yang dipimpinnya adalah Daerah Kepulauan yang berada pada Pulau Buru bagian selatan, yang berhadapan dengan perairan laut Banda yang sangat potensial dan berada pada Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP 714), disamping itu berada pada jalur ALKI III (Alur Kepulauan Laut Indonesia 3).
“Berdasarkan hal tersebut maka visi kami adalah meningkatkan kemandirian Buru Selatan secara berkelanjutan sebagai Kabupaten yang rukun, adil dan sejahtera berbasis agro marine,”tegasnya.
Di usia yang ke-14 tahun, Kabupaten Buru Selatan merupakan Kabupaten termuda di Maluku, dengan jumlah penduduk di
Tahun 2021 adalah 76.715 Jiwa.
Dengan persentase rasio jenis kelamin yang hampir seimbang tersebut, maka program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Buru Selatan, menekankan pada peran gender dalam membangun inovasi ekonomi di Kabupaten Buru Selatan,”tandasnya.
Safitri menjelaskan peran gender dalam membangun inovasi ekonomi di Kabupaten Buru Selatan adalah sebagai berikut:
-Bidang Wisata Bahari. Dimana pengelolaan wisata bahari di Kabupaten Buru Selatan di dominasi oleh kaum perempuan, terutama pada aktivitas perekonomian, sehingga intervensi kegiatan Pemerintah adalah ditujukan kepada kaum perempuan dan pemuda diantaranya :
1. Intervensi usaha kuliner wisata bahari.
2. Intervensi pengembangan pangan dan keamanan pangan pada wisata bahari,
yang di dukung oleh sarana – prasarana fasilitas gender, sosialisasi, pelatihan, dan intervensi penambahan modal pada kelompok
-Bidang Perikanan Tangkap dan Budidaya .
Walaupun pengelolaan perikanan tangkap sepenuhnya merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi, namun nelayan dan rumah tangga nelayan adalah masyarakat Kabupaten yang wajib tersentuh oleh intervensi program Pemerintah Kabupaten dalam peningkatan kesejahteraan nelayan.
“Kita memiliki 2.647 rumah tangga nelayan, dari total nelayan 4.225 orang yang telah memberikan kontribusi terhadap produksi 15 ribu Ton di Tahun 2021. Artinya ada peran penting dari 2.647 istri-istri nelayan yang turut memberi kontribusinya
Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah Daerah memberikan intervensi melalui program pemberdayaan UMKM produk pasca panen produk perikanan,”pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Safitri menerangkan peran perempuan Buru Selatan di bidang perikanan dan kelautan, diantaranya terfokus pada :
Pertama Kegiatan pembudidayaan ikan (keramba) dan air tawar
Kedua, Pengolahan produk perikanan (ikan asap, ikan kering)
Ketiga, Kegiatan rantai pemasaran (dalam Kabupaten maupun Provinsi)
Keempat, disamping olahan produk pasca panen, yang tersebar pada UMKM (kates ikan tuna, aneka keripik ikan, sambal ikan, embal love, abon ikan).
Acara yang dibuka Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono , juga menampilkan.pembicara lainnya, yaitu Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves, Jodi Mahardi, Perwakilan PPB di Indonesia, Valerie Julliand, Assistant Secretary-General United Nations Global Compact (UNGC), Sanda Ojiambo, Duta besar Norwegia untuk Indonesia, Rut Kruger Giverin, the UN Secretary General’s Special Envoy for the Ocean, Peter Thomson, Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Pemerintahan Kementerian Dalam Negeri Prof Muchlis Hamdi, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas, Vivi Yulaswati. (LM-03)
Discussion about this post