Lensa Maluku, – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Buru, Ramly Ibrahim Umasugi secara langsung melepas pemulangan tujuh mahasiswa dan satu warga masyarakat yang hasil PCR negatif, Rabu (28/4/2020).
Pemulangan kedelapan warga Kabupaten Buru tersebut dibekali dengan surat keterangan sehat dari Dinas Kesehatan dan tim dokter yang merawat mereka. Surat ini diberikan langsung oleh Ramly I Umasugi bertempat di halaman Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Buru.
Kedelapan warga yang hasil PCR negatif dan dinyatakan sembuh masing – masing Makaraeng Rate (Namlea), selanjutnya tujuh orang mahasiswa yaitu H. Asri (Namlea), Muh Dzuiharnaen (Namlea), Abdul Rauf Masbait (Warmorat), Alwi Alu (Waemiting), Eston Leslesy (Waekase II), Jeremias Waemese (Waekase II), dan Wendri Waemese (Waegrahe).
Walau sudah dinyatakan sehat lewat tim kesehatan, Bupati Buru Ramly Umasugi menitip pesan saat tiba nanti di rumah sesuai protokoler kesehatan penanganan mereka disarankan tetap melanjutkan prosedur karantina mandiri di rumah masing-masing. Jangan kontak fisik langsung dengan keluarga inti di dalam rumah.
“Jadi kalian pulang, sampaikan salam buat orang tua, jangan bergabung dengan keluarga dulu sekitar satu minggu, jangan makan bersama dulu, pisahkan piring makan jangan digabung dengan keluarga lain, selama satu minggu ini,” pesan Ramly.
Selain itu, Secara khusus Ramly meminta para kades untuk mensosialisasi kondisi kesehatan warganya ini agar mereka diterima dan tidak ditakuti/dijauhi oleh warga lain.
Ramly menegaskan, apa yang dilakukan oleh Satgas Covid 19 Kabupaten Buru sudah sesuai prosedur.Tidak ada niat lain dan jangan bikin masalah.
Sementara itu, Jubir Satgas Covid 19 Buru, Nani Rahim kepada media menjelaskan saat ini tim masih kesulitan tracking teman kontak erat Pasein 02 Buru (23 Maluku).
“Kami agak kesulitan dapat info karena saat diwawancarai sangat tertutup,” akui Nani Rahim.
Tim satgas sementara ini terus bergerak cepat dengan mengumpulkan informasi di seputaran Kampus Uniqbu, warung kopi dan salah satu kos-kosan di Lorong Pohon Jati 1, juga tidak jauh dari Kampus, tempat biasa FN selalu nongkrong dengan rekan-rekannya.
Ada dua oknum satu slumni Uniqbu dan satu masih aktif di kampus yang terkonfirmasi satgas pernah kontak langsung dengan FN dan HM. Hanya disayangkan keduanya tidak kooperatif.
“Keduanya tidak mau mengakui pernah kontak dengan FN dan HM,” sesal Nani Rahim.
Walau demikian, tim sudah mendapat tujuh nama teman kontak erat FN, termasuk pacarnya berinitial ESW.
“Tadi sudah langsung dirapid test , hasilnya negatif. Sebelumnya E juga telah selesai jalani karantina karena baru pulang dari zona merah,” jelas Nani Rahim.
Sesuai rencana, esok empat teman kontak erat akan jalani rapid test.
Keempat orang ini sangat kooperatif.
Selain tracking dalam kota, tim juga akan lakukan tracking sampai di kampung halaman FN di Desa Silewa, Kecamatan Fenalisela. Ada empat keluarga dekat FN yang akan diperiksa kesehatan.
“Tim sudah ke Silewa, hanya kami belum dikonfirmasi ada tambahan jumlah tracking atau hanya empat kekuarga dekat FN ,”imbuh Nani Rahmi. (LM-03)
Discussion about this post