Lensa Maluku, – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea menyatakan dukungannya pada pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 dengan memfasilitasi kunjungan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buru saat melaksanakan pendataan Pemutakhiran Kerangka Geospasial dan Muatan Wilkerstat, Senin (11/8).
Tim BPS yang dipimpin Kepala BPS Kabupaten Buru, Christian Harry Soplantila disambut Kepala Lapas Namlea, M. M. Marasabessy dan Kepala Subseksi Admisi dan Orientasi, Iswan Ternate.
“Kami mendukung pelaksanaan kegiatan sensus ekonomi yang akan dilaksanakan pada tahun 2026 nanti, oleh karena itu permintaan data-data dari BPS akan kami fasilitasi,” ujar Marasabessy.
Tim BPS yang terdiri dari 5 orang petugas itu melakukan pendataaan dengan melakuan survei pada lingkungan lapas dan melakukan pemetaan lokasi sebagai dasar dalam pemuktahiran data Wilkerstat.
“Untuk mempersiapkan sensus ekonomi 2026, kami perlu memuktahirkan data-data yang ada di wilayah Kabupaten Buru juga yang termasuk kedalam area vital atau khusus yakni tempat seperti Lapas. Yang kami lakukan dalam kegiatan ini adalah memastikan peta wilayah kerja statistik (Wilkerstat) sesuai kondisi terbaru, termasuk titik koordinat dan batas wilayah. Selain itu kami juga melakukan pendataan terkait bangunan dan kegiatan ekonomi yang berjalan disini,” Jelas Kepala BPS Kabupaten Buru.
Ia menjelaskan data tersebut akan dipakai sebagai acuan dalam Sensus Ekonomi 2026.
“Jadi data lokasi Lapas ini akan dijadikan referensi bagi petugas BPS dalam melaksanakan sensus nantinya. Selain itu, data kegiatan ekonomi yang kami ambil kali ini seperti pertanian dan produksi minyak kayu putih yang berjalan di Lapas Namlea akan dimasukkan sebagai unit usaha atau kegiatan ekonomi,” pungkas Harry. (LM-04)
Discussion about this post